Perlombaan hari ketiga, Senin, yang dibatalkan membuat statistik perlombaan pada Minggu (15/9) digunakan untuk pemetaan pengalungan medali, sehingga Naura dan Astari berhasil mendulang emas di nomor masing-masing bagi Jakarta.
Naura berhasil lima kali finis urutan pertama pada delapan kali balapan di nomor techno 293 mulai Sabtu (14/9) sampai dengan Minggu (15/9) sehingga mengumpulkan nilai bersih sembilan poin.
Sementara itu saingannya, atlet Jawa Timur Yuni Amalfi berhasil tiga kali finis di urutan pertama dari delapan kali balapan dan mengumpulkan nilai 11 poin bersih, sehingga membuatnya mengunci perolehan perak.
Selanjutnya pada posisi ketiga, atlet Kalimantan Timur Della Fatriyani berhasil memperoleh perunggu dengan perolehan nilai bersih 25 poin.
Adapun rekan sedaerah Naura, Astari berhasil enam kali finis di urutan pertama dalam delapan kali balapan. Astari pun berhasil mengumpulkan nilai delapan poin bersih mulai Sabtu (14/9) sampai dengan Minggu (15/9).
Sementara saingannya, atlet Jawa Timur Riska Zulia berhasil dua kali finis di urutan pertama dalam delapan kali balapan. Zulia pun mengumpulkan nilai 12 poin bersih yang membuatnya mengunci perolehan perak.
Kemudian di posisi ketiga, atlet Jawa Barat Silvi harus puas mendulang perunggu dengan perolehan nilai 20 poin bersih.
Baca juga: Dia/Nugie dulang emas layar bagi Kaltim di nomor int. 470 campuran Diketahui, para atlet layar kelas putri dan internasional 470 campuran yang sedang melangsungkan pertandingan hari ketiga terpaksa harus kembali ke Pantai Gampong Jawa, Banda Aceh lantaran cuaca laut yang tidak mendukung, Senin.
Pantauan di lokasi, panitia perlombaan memanggil para atlet yang sudah bertolak ke titik mulai perlombaan masing-masing untuk kembali ke pantai pada sekira pukul 12.25 WIB.
Para atlet pun ramai-ramai bergegas mengarahkan layarnya menuju pantai hingga pukul 12.45 WIB.
Petugas teknis cabang olahraga layar Humphrey Sinyal menyebut bahwa radar panitia yang dipasang di atas sebuah kapal karang di area pantai menunjukkan adanya potensi hujan dan angin yang semakin kencang di area perlombaan.
"Itu radar kami itu di atas kapal menyatakan bahwa itu hujan dan angin juga semakin kencang. Jadi takut ada risiko berlayar bagi para atlet," kata Humphrey menunjuk ke arah laut, titik dimulainya perlombaan sejumlah kelas layar pada Senin.
Baca juga: Kepulauan Riau dulang emas pertama layar di kelas optimist putri
Baca juga: Sulsel kantongi emas layar di nomor ILCA 4 putri
Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).