KBRN, Banda Aceh: Sebuah kisah menarik mengiringi sekeping emas yang diraih kontingen panahan DIY, Senin (16/9/2024) siang, dari arena panahan PON XXI Aceh dan Sumatera Utara (Sumut). Mereka sukses mengalahkan tim Jateng 224 - 215.
Alvino Choirul Azhar menjadi yang termuda di antara ketiga pemanah andalan DIY di nomor compound beregu putra. Alvino meneruskan posisi sang kakak, Rico Choirul Azhar, di nomor compound.
Tak sebatas itu saja, dua seniornya di compound beregu, Prima Wisnu dan Dhany, dulunya merupakan rekan satu tim Rico Choirul Azhar di beregu putra. “Saya meneruskan kakak, Mas Rico, di tim ini," katanya.
Rico pernah tergabung dalam satu tim bersama Prima Wisnu Wardhana dan Dhany Difa Pradana pada PON XIX di Jawa Barat. Kala itu, trio pemanah asal Yogyakarta ini hanya memperoleh perak.
“Saat ini Mas Rico menjadi pelatih di NPC untuk Peparnas,” kata atlet berusia 18 tahun itu. Keberhasilan Alvino yang mampu tampil cemerlang pada PON XXI membuat ia melampaui prestasi sang kakak.
Meski demikian, pelajar SMAN 1 Sewon, Kabupaten Bantul itu tetap bersikap bersahaja. Alvino berterima kasih kepada para pelatih yang telah membimbingnya menjadi seorang atlet yang tangguh.
Tak terkecuali sang kakak, Rico Khoirul Azhar, yang menjadi inspirasinya terjun ke dunia panahan. “Saya bisa seperti ini berkat jasa para pelatih saya,” ucapnya.
Kemenangan atas tim beregu putra Jateng dan satu medali emas yang diterima, membuat perasaan Alvino campur aduk. Selain karena emas di PON XXI Aceh ini merupakan emas pertama pada PON perdananya, Alvino juga mengalami pasang surut pada masa-masa latihan.
“Saya bangga dan juga bahagia karena latihan keras yang kami lakukan membuahkan hasil. Ini berkat didikan para pelatih saya,” katanya.
Pewarta: Rosihan Anwar
Editor: Haidar Ilyas
Sumber: RRI