Direktur Utama PLN Zulkifli Zaini dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Sabtu, memberikan apresiasi kepada seluruh pihak atas kelancaran acara tersebut.
"Kesuksesan gelaran PON XX Papua ini menjadi bukti kesetaraan dalam kemajuan seperti yang disampaikan oleh Presiden. Keandalan listrik PLN tak hanya ada di Pulau Jawa atau Sumatera, tapi juga di Papua," kata Zulkifli.
Dia mengungkapkan bahwa PON merupakan ajang pemersatu bangsa yang diharapkan muncul rekor-rekor baru untuk perhelatan olahraga yang lebih besar.
PLN berkomitmen untuk terus menghadirkan keandalan listrik tidak hanya selama PON berlangsung, tetapi juga seterusnya bagi seluruh masyarakat di Papua, dan seluruh Indonesia pada umumnya.
Baca juga: PLN siapkan 2,2 MW listrik untuk pembukaan PON Papua
Direktur Bisnis PLN Regional Sulawesi, Maluku, Papua & Nusa Tenggara Syamsul Huda menjelaskan kecukupan daya di empat klaster PON Papua sejak awal dipersiapkan dengan keamanan serta keandalan yang baik.
Dalam mendukung upacara pembukaan, PLN pun menyiapkan sistem zero down time area atau layanan listrik tanpa kedip di area khusus dengan pasokan daya mencapai 2,2 megawatt.
Sistem khusus ini sebelumnya sukses diterapkan di Jakarta dan Palembang pada Asian Games 2018. Saat itu PLN berhasil menghadirkan layanan tanpa kedip selama penyelenggaraan acara tersebut.
Huda mengatakan bahwa sistem ini menggunakan loop system dari gardu ke gardu yang saling berkaitan dan diproteksi oleh relay differential, sehingga ketika terjadi gangguan dapat terlokalisasi pada segmen terkait tanpa memadamkan gardu pelanggan.
Di sisi lain, cadangan suplai listrik untuk acara yang dihadiri oleh 10.000 penonton ini berasal dari Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Waena melalui gardu induk Sentani.
"Semangat kami mengupayakan titik yang kritikal tidak boleh kedip, terutama untuk acara pembukaan dan titik pertandingan lain yang jumlahnya 45 itu," ujar Huda.
Baca juga: PLN jamin listrik tanpa kedip saat pembukaan PON Papua
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Risbiani Fardaniah
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).