"Prosesnya pasti capek latihannya, terus kita waktu itu sempat training camp di Korea Selatan selama satu bulan setengah. Terus kita juga di sana, ada tanding di Korea selatan," kata Rachmania di Deli Serdang, Senin.
Ia berhasil menyumbangkan medali emas bagi Jawa Barat seusai mendapatkan poin tertinggi pada babak final poomsae individu yang berlangsung di Martial Arts Arena, Kompleks Sumut Sport Center, Deli Serdang, Minggu (15/9).
Baca juga: Jabar rajai taekwondo PON XXI dengan mengunci delapan emas
Rachmania mengungguli lawannya Handoko Andrea Premeswari dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) di posisi kedua dengan medali perak, dan Nur Azizah dari Sulawesi Tengah serta Ruhil dari Kalimantan Timur yang menjadi juara tiga bersama.
Ia mengaku bahwa perolehan medali tersebut merupakan emas kedua setelah sebelumnya pernah menyumbang medali emas dalam PON XX Papua 2021. Hanya saja, pada ajang sebelumnya, ia bermain dalam kategori poomsae.
"Ini PON ke dua saya. Alhamdulillah emas. Sebelumnya di Papua saya main kelas tim putri. Dapat medali emas juga. Sekarang individu putri," ujarnya.
Taekwondoin kelahiran Bandung, 18 Desember 1999 ini juga mengaku sangat bangga bisa kembali menyumbangkan medali emas.
Baca juga: Klasemen sementara perolehan medali emas taekwondo
Selain latihan hingga uji tanding ke Korea Selatan, Rachmania mengungkap sosok yang turut andil berperan dalam karirnya, yakni Defia Rosmaniar, yang juga merupakan atlet taekwondo. Orang yang pernah meraih medali emas di Asian Games 2018.
"Sosok yang paling berperan adalah pelatih saya Defia Rasmaniar. Jadi, pelatih saya itu sebelumnya atlet juga dan senior saya juga. Terus waktu itu sempat satu kamar. Terus saya kaya punya motivasi saya harus bisa kaya dia," ucapnya.
Rachmania mengaku sangat mengagumi sosok pelatihnya karena pernah mengukir sejumlah prestasi gemilang di antaranya mempersembahkan medali emas PON 2016 Jawa Barat, dan PON XX Papua 2021 dengan merebut dua medali emas pada nomor poomsae (seni jurus) perorangan dan beregu putri.
"Terus karena sekarang kelasnya saya yang mainkan. Jadinya saya kaya termotivasi, saya ingin menjadi seperti dia," kata Rachmania.
Baca juga: Ada cinta di puncak prestasi
Baca juga: Ketum PBTI: Ada peningkatan provinsi peraih medali emas di PON XXI
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).