Pelari dari tim atletik Jakarta Odekta Elvina Naibaho menyebut kunci kemenangannya merebut emas 10.000 meter putri dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, adalah bersahabat dengan kondisi alam atau cuaca yang panas.
Ia membeberkan, dari awal berlomba yang harus dilawan adalah diri sendiri dan juga harus mampu beradaptasi dengan kondisi cuaca yang ada di venue.
"Cuaca disini panas sekali, jadi kuncinya adalah harus bersahabat dengan alam untuk bisa menang," kata Odekta usai menerima medali emas di Stadion Madya Atletik Sumut Sport Center, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Senin.
Lebih lanjut dia membeberkan, seorang pelari harus mampu mengendalikan diri agar tidak berlari terburu-buru.
Sebab mengatur laju atau pace supaya sehat dan selamat sampai di garis finish, juga merupakan hal yang penting dilakukan sejak awal.
Baca juga: Odekta koleksi emas lari 5.000 meter dan 10.000 meter
Baca juga: Odekta koleksi emas lari 5.000 meter dan 10.000 meter
"Karena kalau tidak begitu, nanti bisa pingsan dan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," ujar peraih emas nomor 5.000 meter PON XXI Aceh-Sumut 2024 itu.
Ia menambahkan, pelari jarak jauh harus memiliki strategi saat berlomba, sehingga tahu kapan harus berusaha kencang dan menunggu momentum.
"Ya tentu harus memiliki strategi untuk berlomba. Jadi otak harus dimaksimalkan saat bertanding," kata perempuan berumur 33 tahun itu.
Namun, tambah dia, rasa syukur setelah meraih hasil terbaik harus tetap diingat sebagai hal utama, sehingga tidak boleh angkuh.
Terkait regenerasi atlet lari jarak jauh, anak dari pasangan Marlin Naibaho dan Manalu Nurcahaya itu mengungkapkan, pertumbuhan atlet sudah cukup baik hingga saat ini.
Terbukti, sudah banyak atlet muda yang mulai terlihat di PON XXI ini. Oleh sebab itu, Odekta berharap mereka bisa mempertahankan konsistensinya pada masa mendatang.
Baca juga: Odekta kawinkan emas maraton untuk Indonesia
Odekta Elvina Naibaho, sukses mengoleksi emas nomor 5.000 meter dan 10.000 meter putri, dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara 2024, sehingga telah menyumbangkan dua medali untuk daerahnya melalui cabang olahraga atletik.
Dalam pertandingan nomor 10.000 meter, dia mencatatkan waktu 36 menit 39,34 detik dalam 25 putaran atau 25 lap.
Meski berhasil memenangi dua nomor tersebut, Odekta belum mampu memecahkan rekor PON dan nasional yang dipegang satu orang, yakni Triyaningsih dari Jawa Tengah (Jateng).
Pada PON XVIII Riau 2012, atlet Jateng itu mencatatkan 34 menit 21,6 detik, sedangkan rekor nasional tercipta 17 Desember 2009, dengan waktu 32 menit 49,47 detik.
Final nomor 10.000 meter putri diikuti sebanyak delapan peserta dari enam provinsi, yakni DKI Jakarta (dua atlet), Kalimantan Timur (dua atlet), Sulawesi Selatan, Jambi, Jawa Tengah, dan Papua Tengah.
Baca juga: Atletik - Dua wakil DKI Jakarta rebut emas dan perak 800 meter putri
Baca juga: KOI sebut pelari Zohri dan Odekta dipastikan lolos ke Olimpiade Paris
Baca juga: Atletik - Dua wakil DKI Jakarta rebut emas dan perak 800 meter putri
Baca juga: KOI sebut pelari Zohri dan Odekta dipastikan lolos ke Olimpiade Paris
Pewarta: Donny Aditra
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).