RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Lifter Putri Kaltim dan Jabar Cetak 'Hattrick" PON

Lifter Putri Kaltim dan Jabar Cetak 'Hattrick" PON

17 September 2024 09:21 WIB
Lifter Putri Kaltim dan Jabar Cetak 'Hattrick" PON
Lifter Jawa Barat, Susi Susanti (tengah) meraih emas di kelas 52 kg angkat berat puri PON Aceh Sumut 2024. Ia tercatat mencetak Hattrick medali emas di tiga ajang PON. (Foto: RRI/Edwi)

KBRN, Banda Aceh : Dua lifter putri sama-sama mencetak Hattrick medali emas di cabang olahraga (cabor) angkat berat PON Aceh-Sumut 2024. Kedua Lifter itu adalah Widari asal Kalimantan Timur dan Susi Susanti dari Jawa Barat.

Widari meraih medali emas cabang angkat berat Pekan Olahraga Nasional (PON) untuk ketiga kalinya secara berturut-turut setelah mencatatkan total angkatan 505 kilogram. Yakni pada pertandingan kelas 47 kilogram putri di GOR Seramoe, Banda Aceh pada hari pertama Senin (16/9/2024).

Widari menggapai emas PON XXI Aceh-Sumatera Utara, berkat catatan bagusnya, yakni angkatan 195 kilogram pada kategori squat dengan angkatan 130 kilogram pada bench press, dan 180 kilogram pada deadlift. Sebelumnya, atlet 31 tahun itu menggapai emas PON Jawa Barat 2016 dan PON Papua 2021.

Lifter Putri asal Kaltim, Widari (tengah) foto bersama usai meraih emas dikelas 47 kg putri

Sedangkan lifter asal Jawa Barat Susi Susanti yang juga tampil perkasa mencatat total beban angkatan 462,5 kilogram. Untuk angkatan squat 182,5 kilogram, bench press 125 kilogram, dan deadlift 155 kilogram.

Hasil tersebut memang tidak lebih baik dari catatan yang pernah dibuat lifter putri asal Jawa Barat tersebut di PON Papua. Ketika itu, ia mampu membuat angkatan squat 207,5 kilogram, bench press 137,5 kilogram, dan deadlift 195 kilogram dengan total 540 kilogram.

Meski demikian, Susi Susanti tetap mempertahankan medali emas yang pernah ia raih di dua edisi PON sebelumnya, yakni pada 2016 dan 2021. Hari kedua, Selasa (17/09/2024) angkat berat memperutkan 4 medali emas, yakni kelas 57 kg putri, 63 kg putri 74 kg putra dan 83 kg putra. (Edwi)

Pewarta: EdwiPuryono
Editor: witokaryono
Sumber: RRI