Tim petanque Sulawesi Tengah mengalahkan Jawa Timur dengan skor 10-9 di laga final yang berlangsung di Sport Center USK, Banda Aceh pada Senin (17/9).
Tim ini diperkuat oleh Herianto, Firmansyah, Frischa P Mongguwi dan Ichlasul Amal yang merupakan putra-putri Sulteng.
Pelatih cabang olahraga petanque Andi Sultan Brilin mengatakan kemenangan ini merupakan hasil dari semangat para atlet dan dukungan seluruh pihak terhadap atlet.
“Cabang olahraga petanque berhasil meraih medali emas. Ini semua berkat doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Sulawesi Tengah, dan juga dukungan dari Ketua Kontingen Sulteng dan Bapak Gubernur serta seluruh pihak yang sudah memberikan dukungan," ujarnya.
Sementara itu, medali emas lainnya dipersembahkan oleh I Gede Siman Sudartawa pada cabang renang nomor 50 meter gaya punggung putra, yang berlangsung di Kolam Renang Selayang, Medan.
Baca juga: Renang - Siman Sudartawa masih bertaji di 50m gaya punggung putra
Baca juga: Renang - Siman Sudartawa masih bertaji di 50m gaya punggung putra
Siman finis dengan mencatatkan waktu tercepat 25,46 detik. Perenang 30 tahun itu mengalahkan deretan perenang muda seperti Jason Donovan Yusuf asal DKI Jakarta (17 tahun) yang finis di posisi kedua 25,62 detik.
Ketua Satgas Kontingen Sulteng Brigjen TNI Dody Triwinarto mengatakan para atlet Sulteng telah memberikan yang terbaik di berbagai cabang olahraga, serta mengharumkan nama daerah dengan perolehan medali yang signifikan.
Baca juga: Sulteng raih dua medali perunggu rowing pada PON 2024
Baca juga: Sulteng raih dua medali perunggu rowing pada PON 2024
"Terima kasih tak terhingga kepada para pelatih, official, pendamping dan seluruh tim yang mengawal seluruh cabang olahraga yang diikuti oleh Sulteng," ujarnya.
Sampai pada saat ini, Provinsi Sulteng telah mengantongi 19 medali, yang terdiri atas tiga medali emas, empat perak dan 12 perunggu.
Untuk itu, Dody Triwinarto mengaku optimistis Sulteng masih bisa mendulang medali dari cabang olahraga lainnya.
Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).
