Sri yang sebelumnya juga memenangi medali emas pada lima edisi PON itu, mencatatkan total angkatan 530 kilogram. Ia memiliki angkatan terbaik squat pada 210 kilogram, angkatan terbaik bench press pada 130 kilogram, dan angkatan terbaik deadlift pada 190 kilogram.
“Sangat bersyukur. Medali ini dipersembahkan untuk anak-anak di rumah, para pengurus, buat KONI Lampung, pelatih, teman-teman semuanya yang mendukung saya,” kata Sri, yang kini sudah berusia 40 tahun itu.
Medali perak diraih lifter Jawa Barat (Jabar), Yolanda Nur Arifah, yang angkatan terbaik totalnya hanya terpaut sepuluh kilogram dari Sri, yakni 520 kilogram. Yolanda memiliki angkatan terbaik squat pada 215 kilogram, angkatan terbaik bench press 127 kilogram, dan angkatan terbaik dead lift 177,5 kilogram.
Sedangkan medali perunggu menjadi milik Windi Astuti Halawa asal Riau. Windi berhasil mencatatkan angkatan squat terbaik pada 205 kilogram, angkatan bench press terbaik pada 132 kilogram, dan angkatan deadlift terbaik 157 kilogram.
Pada kelas 57 kilogram putri total terdapat tujuh lifter yang bersaing. Selain para pemenang medali, empat lifter lainnya adalah Juanita Mandasari asal Kalimantan Timur, Sandra Diana Sari asal Sumatera Barat, Lilis Suryaningsih asal Kalimantan Barat, Siti Fadillah Siregar asal Sumatera Utara.
Baca juga: Angkat berat - Widari gondol medali emas PON untuk ketiga kalinya
Baca juga: Angkat berat-Syaifahmi pertahankan medali emas pada PON XXI Aceh-Sumut
Pewarta: A Rauf Andar Adipati
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).