Aneka pertunjukkan seni budaya yang bernuansa dinamis tersaji di stadion yang juga disebut Stadion Utama Papua Bangkit dan Stadion Harapan itu.
Di hadapan sekitar delapan ribu atau 20 persen dari kapasitas penuh stadion, tarian tradisional bertuliskan "Selamat Datang Papua" membuka awal rangkaian pertunjukan.
Satu per satu kontingen dari 34 provinsi di Indonesia hadir di dalam stadion. Walau hanya diikuti 20 orang maksimal untuk setiap kontingen dalam upacara pembukaan itu, keceriaan dan kemeriahan khas PON tidak luntur lantaran penerapan protokol kesehatan COVID-19.
Kontingen muncul berdasarkan urutan abjad yang dimulai dari Aceh, Banten, Bengkulu, sampai seterusnya. Sedangkan kontingen tuan rumah Papua hadir terakhir di stadion yang selesai Mei 2019 itu.
Suguhan tarian adat kembali hadir dan menjadi daya tarik di antara penampilan sejumlah selebritas yang memeriahkan pembukaan PON pertama di Papua itu.
Tarian dari lima wilayah adat di Papua dalam pembukaan itu mencerminkan keberagaman Papua sebagai rumah dari ratusan suku yang mempunyai seni dan budaya berbeda.
Lima wilayah adat yang ditunjukkan dalam tarian itu adalah adat Tabi Manta, adat Saereri, adat La Pago, adat Mee Pago, dan adat Anim Ha.
Walau memiliki beragam wilayah adat, PON menjadi ajang persatuan dalam kompetisi guna menang bersama menuju masa depan.
Baca juga: Menikmati pesona Pantai Holtekamp Papua di kala malam
Menang bersama
Pesan itu yang disampaikan Gubernur Papua Lukas Enembe dalam sambutannya. "Hari ini dengan penuh harapan, saya mengajak sahabat-sahabat semua, PON XX Papua 2021 ini adalah simbol kemenangan, simbol kemenangan kita bersama. Selamat datang, selamat bertanding. Torang Bisa!".
PON XX, lanjut Lukas, akan menunjukkan kepada sahabat-sahabat di seluruh penjuru Nusantara jika Papua akan senantiasa menjadi bagian Indonesia.
"Kami masyarakat Papua akan senantiasa menjadi bagian tidak terpisahkan dari Bumi Indonesia karena Merah Putih selalu terpatri dalam hati dan jiwa kami," kata Lukas.
Pernyataan menang bersama itu terpadu dalam tema upacara pembukaan yaitu Papua bangkit menuju masa depan dengan uraian pertunjukan Papua masa dulu, masa kini, hingga masa yang akan datang.
Tema pembukaan PON Papua itu sekaligus menjadi momentum bagi anak-anak muda Bumi Cenderawasih untuk bangkit dan berprestasi dalam berbagai bidang kehidupan.
Konsep menang bersama, bangkit, dan menuju masa depan itu juga dapat diambil dari pernyataan Presiden Joko Widodo dalam sambutannya di Stadion Papua Bangkit itu.
“Pekan olahraga ini menggambarkan kemajuan Papua, menunjukkan kesiapan infrastruktur di tanah Papua, dan kesiapan masyarakat Papua dalam menyelenggarakan acara besar untuk berprestasi di kancah nasional dan internasional,” kata Presiden Jokowi saat membuka PON Papua di Stadion Lukas Enembe di Kabupaten Jayapura itu.
PON, kata Presiden, memiliki makna besar bagi seluruh masyarakat Indonesia. PON adalah panggung persatuan, panggung kebersamaan, panggung persaudaraan, panggung kesetaraan, dan panggung keadilan untuk maju dan sejahtera bersama dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Baca juga: Lagu "Torang Bisa" oleh Vien Mangku tutup pembukaan PON Papua
Antusiasme untuk bangkit
Sementara di sisi luar stadion, sejak siang masyarakat Papua sangat antusiastis menghadiri pembukaan PON Papua. Mereka sudah hadir bahkan enam jam sebelum acara dimulai pukul 19.00 WIT.
Pantauan ANTARA, para penonton yang hadir di Stadio Lukas Enembe antre di pintu masuk pertama guna pemeriksaan masker dan menjaga jarak.
Setelah melewati pintu pertama, mereka akan mendapatkan gelang untuk menunjukkan identitas sebagai penonton.
Para penonton itu kemudian akan diperiksa suhu tubuh dan barang-barang bawaannya setelah mendapatkan gelang.
Namun ada sesuatu yang spesial, para penonton itu akan mendapatkan tas berwarna merah berisi makanan ringan dan minuman.
"Saya sudah beberapa hari mencari informasi agar bisa ikut menonton langsung di stadion. Saya bersyukur sudah divaksin, maka boleh masuk (stadion)," kata Zulkifli, seorang penonton yang hadir dalam stadion di Sentani, Kabupaten Jayapura itu.
Pengunjung lain, Irma Reyaan (31), mengaku telah mendaftar secara daring lewat situs yang tersedia, Tiket.com, sejak Kamis 30 September lalu.
Warga asal Enterop, Kota Jayapura, itu telah memenuhi persyaratan sebagai penonton langsung karena memiliki sertifikat vaksinasi COVID-19 dosis kedua, selain mengisi data diri dalam KTP.
Selain mendaftar lewat Tiket.com, para pengunjung juga bisa memperoleh tiket daring lewat situs resmi PB PON XX Papua. Tiket itu disediakan secara gratis meskipun terbatas kuotanya.
Para penonton akan mendapatkan surat undangan yang bisa diunduh langsung setelah mendaftar. Surat itu akan ditukarkan dengan gelang penonton di stadion.
Antusiasme penonton untuk masuk Stadion Kampung Harapan itu juga terus mengalir hingga malam hari.
Petugas stadion bahkan terpaksa menutup akses masuk karena para pengunjung membludak dan berpotensi menimbulkan kerumunan.
Gerbang masuk stadion hanya dibuka untuk panitia acara, tenaga medis, dan aparat keamanan yang menjaga perhelatan tetap lancar.
"Saya sudah dua jam tidak bisa masuk. Di dalam memang dibatasi orangnya padahal acara sudah mulai," kata pengunjung asal DKI Jakarta, Rudi Rukmiana (44).
Kerumunan di gerbang masuk dialihkan ke area hiburan di zona Papua Masa Kini yang memasang videotron berkapasitas besar untuk menayangkan secara langsung pembukaan PON Papua oleh Presiden Joko Widodo.
Baca juga: Berjuta tantangan, tapi Torang Bisa
Prokes ketat
Protokol kesehatan yang diterapkan secara ketat menjadi amanat kuat PON XX dalam semua arena penyelenggaraan, termasuk di stadion utama itu.
Ratusan tenaga medis juga telah bersiaga selama upacara pembukaan PON 2021 itu. Mereka disebar di sejumlah titik di area stadion seperti di pintu masuk hingga di dalam stadion.
Tim medis itu akan didukung oleh Klinik XX dengan tenaga spesialis seperti dokter bedah, dokter kegawatdaruratan, dokter olahraga, dan dokter jantung.
Ada pula fasilitas lain kesehatan seperti mobil mini ICU, lima ambulans evakuasi, serta dua ambulans rujukan.
Strategi lain yang diterapkan panitia penyelenggara selain membatasi kunjungan penonton yang akan menyaksikan secara langsung upacara pembukaan PON Papua adalah menyiarkan secara langsung acara itu dalam semua stasiun televisi nasional, dan layanan streaming.
Euforia acara pembukaan itu terasa pula di depan Kantor Gubernur Papua di Jalan Soa Siu Dok 2 Bawah, Jayapura.
Puluhan warga menonton berbagai penampilan selebritas nasional dan lokal Papua serta pertunjukan tarian lewat videotron.
Baca juga: (Round Up) - Pengamanan ketat tak kurangi kemeriahan upacara pembukaan
Papua bangga
Meski tidak menonton langsung di stadion, warga Papua bangga kampung halamannya menjadi perhatian masyarakat seluruh Indonesia. Salah satu warga itu adalah Lekson Jikwa.
Lekson sengaja datang di depan kantor gubernuran guna menyaksikan pembukaan yang dihadiri langsung Presiden Joko Widodo itu.
Lekson, yang datang bersama dua adiknya, mengaku bangga karena Papua menjadi tuan rumah PON Papua
"Tentu saja bangga karena Papua dikunjungi dan dilihat semua masyarakat Indonesia," kata Lekson Jikwa.
Kebanggan Lekson itu semakin memuncak tatkala Presiden Jokowi membuka sambutannya dengan tiga ucapan khas Papua.
"Huwe foi, onomi rehmay, wa wa wa, salam olahraga," kata Presiden Jokowi.
Huwe foi dan onomi rehmay sendiri berasal dari bahasa Sentani yang bisa dimaknai ucapan selamat malam, selamat datang dan Tuhan Memberkati.
Sedangkan kalimat "wa wa wa" sendiri biasa digunakan untuk membuka atau menutup pembicaraan bagi masyarakat di wilayah pegunungan Papua.
Semangat Papua! Mari kita bangkit dan menang bersama menuju masa depan. Torang Bisa!
Baca juga: Presiden Jokowi ucapkan sapaan khas Papua saat pembukan PON
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).