RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Hujan Angin Porak Porandakan Arena Panahan PON 2024

Hujan Angin Porak Porandakan Arena Panahan PON 2024

18 September 2024 12:36 WIB
Hujan Angin Porak Porandakan Arena Panahan PON 2024
Tenda kontingen DIY ambruk akibat terjangan hujan disertai angin kencang, Rabu (19/9/2024) siang, di venue panahan Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh. (rri.co.id: Rosihan Anwar)

KBRN, Banda Aceh: Arena panahan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI tahun 2024 yang berada di Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Banda Aceh porak poranda akibat terjangan hujan deras plus angin kencang, Rabu (19/9/2024) siang. 

Hujan yang disertai angin kencang terjadi sekitar pukul 11:50 WIB. Angin bahkan sempat membuat Air Conditioner (AC) di tenda kontingen DIY dan Kalimantan Tengah (Kalteng) ambruk.

"Memang kondisi cuaca di Aceh ini saya bilang ekstrim. Padahal ketika kami datang, kondisinya panas," ujar Subarno selaku Pelatih Kepala panahan DIY. 

Ratusan atlet yang bertanding maupun memberi dukungan kepada rekan-rekannya berhamburan keluar tenda. Awalnya mereka mengamankan diri ke lapangan. 

Namun, sekitar pukul 12:05 WIB para atlet dan ofisial berlindung ke tribun penonton maupun mushala darurat yang disediakan panitia.

Pertandingan seperempat final nomor standar nasional putri akhirnya harus dihentikan sementara waktu. Hingga berita ini diturunkan, panitia meminta atlet berlindung terlebih dahulu sebelum penjadwalan ulang babak perempat final. 

"Memang dari PON-PON yang telah saya ikuti, baik sebagai pelatih maupun pemain, PON di Aceh ini yang paling ekstrim. Kondisi cuaca di sini bisa berubah cepat," kata Subarno.

Pelatih panahan Danang Asmoro bahkan hampir menjadi korban ketika sandang AC di tenda Kalteng akhirnya rubuh. 

"Saat itu berdesak-desakan tapi saya terhimpit. Terus saya mencoba keluar, dan beberapa saat kemudian AC jatuh," katanya.

Kondisi cuaca yang ekstrim tak hanya menyulitkan atlet untuk membidik sasaran. Namun, peralatan dan perlengkapan yang berharga puluhan juta terancam rusak. (ros) 

Pewarta: Rosihan Anwar
Editor: Ari Dwi P
Sumber: RRI