Usai laga, keduanya mengakui lawan yang mereka hadapi di final merupakan petarung tangguh. Namun, berkat strategi yang tepat, mereka berhasil mengatasi tekanan dan keluar sebagai pemenang.
Deni Arif Fadilah, yang bertarung di kelas combat 71 kg, berhasil mengalahkan Muhammad Noor dari Kalimantan Selatan. Deni mengatakan lawannya memiliki kekuatan luar biasa, namun ia mampu memanfaatkan kelemahan yang terlihat di tengah pertandingan.
“Lawan saya sangat kuat dan tangguh. Bersyukur, saya bisa membaca kondisi lawan, terutama dari stamina. Kemenangan ini tidak lepas dari doa dan dukungan tim Sambo Jabar," ujar Deni.
Deni menambahkan persiapan matang yang ia lakukan, termasuk latihan di luar negeri selama satu bulan sebelum PON, menjadi kunci keberhasilan. "Ini modal dasar untuk karier saya ke depan," katanya.
Sementara itu, Rio Akbar Bahari yang bertanding di kelas 98 kg putra juga berhasil membawa pulang medali emas setelah mengalahkan M. Risqa Adam Wibowo, atlet asal Kalimantan Selatan.
Rio mengakui bahwa pertandingan final sangat berat, namun ia melihat ada celah yang bisa dimanfaatkan untuk memenangi pertarungan.
"Semua lawan berat, terutama dari DKI dan Kalsel. Namun, berkat strategi yang tepat, saya bisa memanfaatkan celah untuk mengalahkan lawan dan menyumbangkan emas bagi Jawa Barat," ujar Rio.
Pelatih tim Sambo Jawa Barat, Yusni Yohan, memberikan apresiasi kepada para atlet yang mampu tampil maksimal di setiap pertandingan.
Menurut Yusni, berkat pengalaman berlatih di luar negeri dan pembinaan intensif, tim Sambo Jawa Barat mampu mendulang kesuksesan di PON 2024.
"Sampai hari ketiga pertandingan, tim Sambo Jawa Barat telah menyumbangkan enam medali emas untuk kontingen Jawa Barat," kata Yusni.
Baca juga: Final jujitsu Jatim dan Kaltim diwarnai drama tanding ulang
Baca juga: Karate - Jawa Barat tambah satu medali emas kumite perseorangan -55 kg
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Irwan Suhirwandi
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).