RRI

  • Beranda
  • Berita
  • Selalu Dapat Emas Karate, Cok Istri Berpikir Pensiun

Selalu Dapat Emas Karate, Cok Istri Berpikir Pensiun

19 September 2024 08:41 WIB
Selalu Dapat Emas Karate, Cok Istri Berpikir Pensiun
Karateka Bali, Cok Istri Agung Sanistyarani, merebut medali emas di Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024, yang berlangsung di Gedung Serbaguna Universitas Negeri Medan, Rabu (18/9/2024) (Foto: RRI/Joko Saputra)

KBRN, Deli Serdang: Torehan apik kembali ditunjukkan karateka putri Bali, Cok Istri Agung Sanistyarani, di PON 2024 Aceh-Sumut. Pencapaian ini merupakan medali emas tiga kali beruntun sejak PON 2016.

Dalam final di nomor kumite under 55 kilogram berlangsung di Gedung Serbaguna Unimed, Rabu (18/9/2024), Cok Istri meraih kemenangan atas karateka DKI Jakarta, Fiftari Amelza. Kemenangan dicatat dengan skor 3-1.

Peraih medali perak SEA Games 2023 ini mengungkapkan sejak awal pertarungan sempat tegang. Apalagi, berstatus sebagai atlet nasional menambah tekanan yang didapatkan. 

“Dua hari di PON tekanan ini cukup terasa. Namun, saya bersyukur bisa melewati tekanan dan berhasil persembahkan medali emas kembali,” ujarnya.

Di usia yang sudah 29 tahun, Cok Istri mulai berpikir pensiun. Meski belum memutuskan untuk lanjut atau tidak tampil di PON 2028.

“Kemungkinan ini PON terakhir, karena tahun depan usia sudah kepala tiga. Saya pribadi ingin ada generasi penerus,” ucap Cok Istri.

Namun, usai PON nanti tentu dirinya akan persiapan lebih matang jelang berlaga di SEA Games 2025 Thailand. Dia siap jika dipercaya kembali untuk turun di ajang multi event olahraga tertinggi tingkat Asia Tenggara itu.

Terkait titel dirinya disebut-sebut sebagai legenda karate Bali, Cok istri menilai masih banyak atlet lain yang pantas menyandang sebutan itu. Dia hanya berharap, lahir penerus atlet-atlet karate dari Bali.

“Kayanya sebutan legenda terlalu besar ya. Namun, terima kasih atas penghormatan itu dan untuk mencapai level ini memang tidak gampang, sangat panjang dan berat,” ujar Cok Istri.

Pewarta: Joko Saputra
Editor: Ari Dwi P
Sumber: RRI