RRI

  • Beranda
  • Berita
  • ​Menpora Apresiasi Penanganan Cepat Panitia PON XXI Aceh-Sumut

​Menpora Apresiasi Penanganan Cepat Panitia PON XXI Aceh-Sumut

19 September 2024 11:24 WIB
​Menpora Apresiasi Penanganan Cepat Panitia PON XXI Aceh-Sumut
Menpora Dito Ariotedjo (kiri) menyimak penjelasan Ketua Umum Persatuan Olahraga Menembak dan Berburu Indonesia (Perbakin) Joni Supriyanto (kanan) saat mengunjungi venue menembak PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Lapangan Tembak Rindam IM Mata le, Aceh Besar, Aceh, Rabu (18/9/2024). (Foto: Antara)

KBRN, Aceh: Menpora Dito Ariotedjo mengapresiasi, penanganan cepat yang dilakukan panitia PON XXI 2024 untuk venue pertandingan basket. Diketahui, insiden angin kencang menghantam salah satu jendela berukuran besar membuatnya terlepas dan pecah.

Pada insiden itu, terjadi ketika pertandingan bola basket 3x3, Rabu (18/9/2024) di Hall Serba Guna. Yakni, di kompleks Stadion Harapan Bangsa (SHB), Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh.

"Panitia bergerak cepat memberikan pertolongan pertama kepada penonton yang terdampak, serta bekerja sama dengan Kementerian PUPR. Untuk segera memperbaiki kerusakan venue, meskipun cuaca ekstrem menjadi tantangan besar," kata Menpora dalam keterangan persnya, dikutip Kamis (19/9/2024).

Menpora pun mengimbau, pertandingan-pertandingan PON XXI dipertimbangkan untuk ditunda jika cuaca ekstrem terus berlanjut. Semua itu, demi keselamatan seluruh pihak yang terlibat.

"Keselamatan harus menjadi prioritas utama. Jika cuaca tidak memungkinkan, ada baiknya beberapa pertandingan ditunda demi menjaga keamanan bersama," ucap Menpora.

Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar beberapa hari terakhir memang menciptakan tantangan. Yakni, bagi penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024.

Sekitar pukul 12.30 WIB, Rabu (18/9/2024) siang, Angin kencang dengan kecepatan 20-30 knot (37-55 km/jam) menyebabkan sebuah insiden. Yakni, di Hall Serba Guna, Kompleks Stadion Harapan Bangsa, yang digunakan untuk pertandingan bola basket 3x3.

Angin menghantam salah satu jendela berukuran besar (1,5 meter x 4,5 meter) hingga terlepas dan pecah. Pecahan kaca mengenai penonton yang berada di tribun, menyebabkan enam orang mengalami luka-luka.

Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Allan
Sumber: RRI