Pada pertandingan waktu normal Jawa Barat harus terlebih dahulu ketinggalan pada menit 28 melalui Selina Martha Ronsumbre di kuarter kedua.
Gol penyamakan kedudukan Jawa Barat tercipta di akhir kuarter terakhir melalui Dea Destian pada menit 58 yang membuat skor sama kuat 1-1 pada laga tersebut.
Pertandingan yang dilaksanakan di Lapangan Serba Guna Universitas Negeri Medan, Kamis. Kedua tim kembali melanjutkan laga lewat adu pinalti short out.
Jawa Barat keluar sebagai pemenang ketika ke tiga pemainnya berhasil mencetak tiga gol dan menepis dua pukulan dari Papua sehingga membuat skor menjadi 4-2 pada laga tersebut.
Pelatih Jawa Barat Hariono usai pertandingan mengatakan kemenangan ini merupakan motivasi anak anak asuhnya dalam mengembangkan skil pada kejuaraan hoki lainnya.
Meskipun target timnya medali emas, dia mengaku tetap bangga karena anak anak asuhnya sudah berjuang demi meraih medali di ajang olahraga nasional ini.
"Saya bangga dengan kerja keras anak anak meski target kita emang emas, tetapi anak anak sudah menunjukkan mental juara," ujar Hariono.
Hariono mengatakan anak anaknya sejak awal kompetensi sudah bermain dengan maksimal. Instruksi pelatih selalu diterapkan Lisa dan kawan kawan selama laga berlangsung.
"Meskipun meraih perunggu, tetapi permainan anak anak bermain kualitas emas. Saya bangga dengan mereka," kata dia.
Dengan hasil tersebut, pihaknya bersama pemangku terkait akan melakukan evaluasi yang menjadi kekurangan demi memajukan hoki outdor di Jawa Barat.
"PON 2024 ini kita memboyong delapan pemain junior. Ini menjadi pengalaman mereka dapat tampil di ajang nasional. Ke depan kita akan tingkatkan lagi," ujarnya.
Pada babak penyisihan. Jawa Barat mencatatkan dua kemenangan, dua kekalahan dan satu imbang dengan mengumpulkan tujuh poin dari lima pertandingan.
Baca juga: Hoki outdoor Jatim tutup peluang Jabar ke babak final usai menang 2-0
Baca juga: Pelatih hoki Jakarta: PON 2024 momentum pemain junior cari pengalaman
Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Hernawan Wahyudono
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).