Aurelia sebenarnya memiliki keinginan gantung raket dengan mengantongi medali emas. Namun, ia tak sanggup mewujudkan harapan tersebut usai dikalahkan tunggal putri Jawa Tengah Sausan Dwi Ramadhani dengan 17-21, 18-21 pada pertandingan final di GOR PBSI Sumut, Deli Serdang, Kamis.
Ditanya apa yang terjadi pada pertandingan final tersebut, wanita asal Surabaya itu mengatakan dirinya bermain dalam tekanan sehingga ia tidak bisa bermain lepas.
“Sebenarnya tadi banyak tekanan sih. Terus mulai ninggal poin (interval pertama) itu agak percaya diri,” kata Aurelia ketika ditemui ANTARA setelah pertandingan.
“Terus pas kejar-kejaran itu sempat tegang. Itu sempat ketarik juga itu kakinya. Pahaku yang ketarik,” tambahnya.
Untuk sementara ini, final PON 2024 adalah pertandingan penutupnya di dunia bulu tangkis setelah memilih pensiun dini di usia 20 tahun karena cedera parah di pergelangan kakinya tak kunjung membaik.
Baca juga: Sausan Dwi persembahkan emas kelima bulu tangkis untuk Jawa Tengah
Namun, ia masih tak menutup kemungkinan untuk kembali bermain setelah mendapatkan saran dari pelatih-pelatihnya untuk mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) 2024.
“Sebenarnya ada tawaran Kejurnas tapi aku belum memutuskan buat ikut. Tujuannya kan memang PON. Tapi belum tahu ini hasilnya bagaimana,” kata juara Malta Internasional Series 2024 itu.
Untuk ini, ia akan memikirkan matang-matang dengan keluarganya sebelum mengambil keputusan.
“Iya bisa jadi berubah tapi mau diobrolin sama orang tua bagaimana maunya,” tutupnya.
Baca juga: Richie menangkan duel "All Jateng Final" tunggal putra bulu tangkis
Baca juga: Jabar bangkit untuk curi emas pertama bulu tangkis PON 2024
Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).