DKI Jakarta mengoleksi total enam emas, tiga perak, dan tiga perunggu dalam cabang olahraga tersebut. Jumlah itu jauh lebih banyak apabila dibandingkan saat PON XX Papua yang hanya mengoleksi tiga emas, empat perak, dan dua perunggu.
Hasil ini sekaligus mengakhiri dominasi Jawa Barat yang dalam dua edisi PON sebelumnya selalu keluar jadi juara umum. Jawa Barat harus puas di urutan kedua dengan torehan tiga medali emas, empat perak, dan tiga perunggu.
"Saya yakin semua ini yang terbaik. Saya apresiasi sekali provinsi lain yang memberikan perlawanan hebat yang juga membuat kita hebat. Saya pikir tidak ada tim yang buruk di PON, semuanya tim terbaik," kata Manajer Karate DKI Jakarta Esti Puji Lestari, Kamis.
Esti mengatakan torehan ini tidak terlepas dari pemusatan latihan terpusat yang dilakukan sejak jauh-jauh hari. Atlet karate DKI Jakarta dibawa ke Filipina untuk uji coba, lalu pemusatan latihan di Jakarta.
Baca juga: Jakarta dan Jabar berbagi medali emas di hari terakhir karate
Setelah beberapa bulan di Jakarta, tim kembali dibawa ke Jepang yang langsung diberikan instruksi dan masukan oleh pelatih Olimpiade karate Jepang.
"Jadi memang tidak ada yang ajaib. Kita betul-betul TC (training center) paling lama dan intensif," katanya.
Dalam penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut, cabang olahraga karate mempertandingkan 17 nomor, yakni kata perorangan putra, kata perorangan putri, kata beregu putra, kata beregu putri.
Kemudian kumite perorangan -55 kg putra, -60 kg putra, -67 kg putra, -75 kg putra, -84 kg putra, +84 kg putra, beregu putra. Lalu kumite perorangan -50 kg putri, -55 kg putri, -61 kg putri, -68 kg putri, +68 kg putri, dan kumite beregu putri.
Baca juga: Annisa balas kekalahan dari karateka tuan rumah untuk raih emas
Baca juga: Karateka Jabar nazar umrahkan orang tua jika raih medali emas kedua
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).