Pada babak pertama, baik Bayan maupun Galih saling menyerang. Jab, hook, strike, hingga push kick dilancarkan oleh kedua atlet.
Bertanding di Gedung Olahraga Sekolah Tinggi Teologi Gereja Injili Di Indonesia (STT GIDI), jual beli serangan terus terjadi.
Bayan yang berada di sudut merah mendapatkan dukungan moral luar biasa dari penonton yang hampir memenuhi GOR STT GIDI. Tidak mau kalah dari tuan rumah, para pendukung Jawa Timur juga memberikan suntikan semangat dengan menabuh drum sambil menyorakkan nama daerah.
Baca juga: Riau siapkan pengacara jika ada "human error" pada final muaythai PON
Pada babak ketiga, atlet tuan ramah menerima tendangan push kick yang dilepaskan Galih Bangkit yang tepat menyasar bagian perut Bayan hingga terjatuh. Merespons serangan lawan, Bayan langsung menyerang dan beberapa kali pukulannya tepat mengenai atlet Jawa Timur tersebut.
Pada saat pengumuman, wasit menyatakan Bayan keluar sebagai pemenang dan menyabet medali emas. Tambahan satu keping emas kian menambah pundi-pundi emas Papua sebagai tuan rumah.
Seusai dinyatakan menang, Bayan dan Galih saling menunjukkan sikap sportivitas dan memberikan rasa hormat kepada dewan hakim, juri, penonton termasuk kepada masing-masing ofisial.
Baca juga: Dua judoka Kaltim harus bertahan di Mimika karena positif COVID-19
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).