TVRI

  • Beranda
  • Berita
  • Alasan Presiden Jokowi Tak Hadiri Penutupan PON XXI Aceh-Sumut

Alasan Presiden Jokowi Tak Hadiri Penutupan PON XXI Aceh-Sumut

20 September 2024 15:54 WIB
Alasan Presiden Jokowi Tak Hadiri Penutupan PON XXI Aceh-Sumut

TVRINews, Jakarta

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo atau Jokowi tak menghadiri penutupan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) di Stadion Utama Sumut, Sport Center, Deli Serdang, Jumat, 20 September 2024.

Presiden Jokowi mengatakan dirinya harus menghadiri agenda bakal calon gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa di Surabaya.

Berdasarkan informasi dihimpun, Jokowi akan menjadi saksi akad nikah anak Khofifah di Masjid Al Akbar Surabaya, Jawa Timur, Jumat. Presiden Jokowi menyampaikan PON Aceh-Sumut akan ditutup oleh Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy.

"Oh, yang hadir karena ada anu disini, agenda Bu Khofifah, yang datang (penutupan PON), Pak Menko PMK," kata Jokowi kepada wartawan di Pasar Dukuh Kupang, Kota Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 20 September 2024.

Pekan Olahraga Nasional (PON) 2024 mengukir sejarah di Indonesia. Untuk kali pertama event ini berlangsung di dua provinsi sejak pertama kali digelar tahun 1948.

Proposal Aceh-Sumatera Utara mendapat suara terbanyak pada Musyawarah Olahraga Nasional Luar Biasa (Musornaslub) Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) yang berlangsung pada 24 April 2018, mengalahkan peminat lain Bali-Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Kalimantan Timur. Ini adalah kali pertama Aceh menggelar PON dan kedua bagi Sumatera Utara setelah 1953.

Kapasitas Aceh-Sumut pun menjadi benchmark jika PON kembali memiliki dua tuan rumah, yang kemudian langsung digunakan empat tahun mendatang saat NTB-Nusa Tenggara Timur terpilih sebagai pelaksana PON pada Musornaslub KONI edisi 2022.

Sayang, jelang penutupan pada Jumat 20 September malam, PON Aceh-Sumut 2024 jarang menghadirkan kabar-kabar bagus. Apa yang terjadi di sana justru dijadikan catatan tentang apa yang harus dihindari dan layak dipelajari.


Sumber: TVRI