ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Kemolekan busana Po Meurah dan Matra pada penutupan PON 2024

Kemolekan busana Po Meurah dan Matra pada penutupan PON 2024

20 September 2024 21:04 WIB
Kemolekan busana Po Meurah dan Matra pada penutupan PON 2024
Sejumlah penari menampilkan tarian nusantara dalam penutupan PON XXI Aceh-Sumut 2024 di Stadion Utama Sumatera Utara, Sumut Sport Centre, Deli Serdang, Sumatera Utara, Jumat, (20/9/2024). ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/rwa.
Medan (ANTARA) - Kemolekan busana dua maskot Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024, Po Meurah dan Matra meramaikan acara penutupan pesta olahraga terbesar di Indonesia itu di Stadion Utama Sumut, Deli Serdang, Jumat.

Po Meurah adalah gajah yang menjadi maskot PON XXI di Aceh, sedangkan Matra adalah Harimau Sumatera yang menjadi maskot PON XXI di Sumut.

Di penutupan, masket Po Meurah menggunakan songket Aceh yang merupakan kain khas Aceh yang dibuat dengan sulaman, alat sederhana yang memiliki makna semangat dan keyakinan.

Sayap atau jubah Po Meurah dari Kain Kerawang, kain asal Gayo, Aceh Tengah. Kain Kerawang yang digunakan adalah menggunakan motif pucuk rebung sebagai simbol mempresentasikan sportivitas dalam level tertinggi.

Po Meurah menggunakan tiga ring di dada sebagai makna prestasi, sportivitas, dan solidaritas. Po Meurah merupakan simbol kejayaan kerajaan Aceh, tepatnya pada masa puncak kejayaan yang dipimpin Sultan Iskandar Muda

Di bagian kepala, Po Meurah menggunakan kopyah Meukeutop, topi khas tradisional Aceh yang juga terkenal di mancanegara.

Sementara untuk Matra, maskot itu menggunakan Tanjak Melayu, Ulos, dan Gorga yang mewakili etnis Batak. Ulos Batak adalah pakaian adat Sumut yang merupakan simbol restu, kasih sayang, dan persatuan.

Tanjak Melayu merupakan lambang kehormatan yang patut dijaga yang bermakna amanah, tanggung jawab, dan persatuan. Sedangkan, Gorga Batak merupakan seni hias masyarakat mewakili simbol religious, dan kemakmuran. Terakhir, Ulos adalah kain tradisional yang melambangkan kasih sayang dan persatuan.

Dua maskot ini melambaikan tangan, menyapa seluruh penonton yang hadir di Stadion Utama Sumut.

Maskot-maskot ini bukan hanya sekedar simbol keunikan Aceh dan Sumut, melainkan juga merepresentasikan persatuan dan kesatuan.

Setelah dimanjakan oleh kemolekan busana Po Meurah dan Matra, acara penutupan PON 2024 dilanjutkan oleh parade cabang-cabang olahraga yang berjumlah 65 cabang olahraga dan 11 eksibisi yang terbagi dalam 88 disiplin olahraga.

Acara kemudian dilanjutkan dengan defile atlet 38 provinsi dan satu Otorita Ibu Kota Nusantara, dengan 20 orang per kontingen.

Jawa Barat menjadi juara umum PON 2024 setelah mengoleksi 195 emas, 163 perak, dan 182 perunggu.

Tuan rumah Sumut berada di posisi keempat dengan 79 emas, 59 perak, dan 116 perunggu, sedangkan Aceh di posisi keenam dengan 65 emas, 48 perak, dan 79 perunggu.

PON 2024 akan ditutup oleh Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy.

PON 2024, yang pertama kali diselenggarakan di dua provinsi ini menjadi edisi terbesar dalam sejarah karena melibatkan hampir 13.000 atlet dan 6.000 lebih ofisial.

Baca juga: Suguhan tari dan drumband buka upacara penutupan PON XXI Aceh-Sumut

Baca juga: Tribun Stadion Utama Sumut dipadati warga menanti penutupan PON

Baca juga: Warga mulai berdatangan ke Sport Center Sumut jelang penutupan PON XXI

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Sumber: ANTARA