KBRN, Medan: Penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut 2024 memang memiliki beberapa kendala masalah. Namun, acara PON XXI Aceh-Sumut 2024 pada kenyataanya sangat sukses dan berdampak pada pertumbuhan ekonomi bagi dua tuan rumah.
"PON XXI berhasil memenuhi seluruh target kesuksesan yang telah dicanangkan, kita patut bersyukur, berakhirnya PON XXI Aceh-Sumut 2024. Dapat dilaksanakan dengan baik meskipun dihadapkan dengan berbagai dinamika selama perjalanan PON," kata Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Marciano Norman, saat penutupan PON XXI di Stadion Utama Sumatra Utara, Deli Serdang, Jumat (20/9/2024).
Marciano tidak memungkiri, adanya tantangan dan dinamika selama persiapan dan pelaksanaan. Seperti, penyiapan venue, pengadaan peralatan, serta pelayanan pendukung lainnya.
Namun, berkat koordinasi yang solid antara berbagai pihak, katanya, seluruh tantangan tersebut dapat diatasi. Yakni, dengan komitmen kuat demi keberhasilan acara.
"PON XXI mencatat sejarah sebagai PON pertama yang diselenggarakan di dua provinsi, dengan cabor terbanyak, 65 cabor. Dari Aceh hingga Sumut, ajang ini mempertemukan kontingen dari 38 provinsi, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN)," ucapnya.
Lebih dari itu, rekor prestasi mencengangkan turut tercipta. Sebanyak 113 rekor baru dipecahkan, dengan 85 rekor PON dan 28 rekor nasional.
"Cabang atletik, akuatik, angkat besi, dan menembak mencatatkan prestasi gemilang dengan kontribusi terbesar. Dengan capaian prestasi ini, PON XXI bukan hanya bersejarah secara penyelenggaraan, namun juga mencetak sejarah prestasi olahraga Indonesia," ujarnya.
Pewarta: Dedi Hidayat
Editor: Mosita
Sumber: RRI