TVRINews, Jakarta
Kementerian Keuangan Republik Indonesia mengumumkan alokasi anggaran sebesar Rp 15 triliun untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) di tahun pertama pemerintahan presiden terpilih Prabowo Subianto, yaitu pada tahun 2025.
Keputusan ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk mewujudkan visi pembangunan IKN sebagai pusat pemerintahan yang baru dan modern.
Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, menjelaskan bahwa alokasi anggaran ini akan disalurkan dengan rinci. Dari total Rp15 triliun, sekitar Rp5,89 triliun akan diperuntukkan bagi Otorita IKN, yang bertanggung jawab atas pengelolaan dan pengembangan kawasan IKN.
Sementara itu, Rp9,11 triliun akan dialokasikan untuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) untuk mendukung pembangunan infrastruktur dasar yang diperlukan di IKN.
Meskipun alokasi anggaran ini telah ditetapkan, Thomas Djiwandono menegaskan bahwa pemerintah memberikan ruang bagi pemerintahan mendatang untuk melakukan penyesuaian anggaran. Ini penting untuk memastikan bahwa anggaran yang dialokasikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan kebijakan yang diambil oleh kabinet baru, yang akan dipimpin oleh Prabowo Subianto dan wakilnya, Gibran Rakabuming Raka.
Dalam penjelasannya, Thomas juga menyampaikan bahwa keberhasilan pembangunan IKN tidak hanya bergantung pada dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Untuk mencapai target pembangunan yang ambisius, pemerintah akan memprioritaskan pembiayaan melalui investasi non-APBN. Dari total perencanaan anggaran sebesar Rp466 triliun untuk proyek IKN, hanya 20 persen yang akan dipenuhi melalui APBN. Sementara itu, 80 persen sisanya diharapkan berasal dari investasi dan kerja sama pemerintah dengan badan usaha (KPBU).
Strategi ini tidak hanya bertujuan untuk membangun infrastruktur fisik, tetapi juga untuk mendorong partisipasi sektor swasta dalam pengembangan IKN. Dengan melibatkan berbagai pihak dalam investasi, diharapkan pembangunan IKN akan lebih efisien dan berkelanjutan. Thomas menekankan bahwa sinergi antara pemerintah dan sektor swasta sangat penting untuk memastikan bahwa IKN dapat berkembang sebagai kota yang cerdas, inklusif, dan ramah lingkungan.
Lebih jauh lagi, pembangunan IKN diharapkan dapat memberikan dampak positif yang luas, tidak hanya bagi masyarakat di sekitar kawasan tersebut, tetapi juga bagi perekonomian nasional secara keseluruhan.
Pembangunan IKN diharapkan akan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan mobilitas dan aksesibilitas, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai sektor.
Dengan demikian, alokasi anggaran Rp15 triliun untuk tahun 2025 menjadi langkah awal yang krusial dalam perjalanan panjang menuju realisasi Ibu Kota Nusantara sebagai simbol kemajuan dan modernisasi Indonesia di masa depan.
Pemerintah optimis bahwa dengan perencanaan yang matang dan pelaksanaan yang konsisten, IKN akan menjadi pusat kegiatan yang mendukung perkembangan ekonomi, sosial, dan budaya yang lebih baik bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sumber: TVRI