Atlet berusia 19 tahun tersebut mengungkapkan sempat menjadi korban perundungan dari rekan sekolahnya yang mengolok-olok kondisi fisiknya, namun hal tersebut tak membuatnya patah semangat hingga kini menjadi atlet yang membela Papua di Peparnas.
"Di sekolah itu ada teman yang suka mengatai dasar cacat. Di situ (saya) merasa tidak terima dengan kondisi diri sendiri...Setelah itu di (kejuaraan Pekan Paralimpiade Pelajar) di Bandung, ketemu sama teman-teman yang saling menghargai dari situ baru bisa menerima diri," kata Agnes M Yowei kepada pewarta di Solo, Rabu.
Agnes mengungkapkan sempat merasa tertekan dan kurang percaya diri karena menjadi korban perundungan. Namun seusai mengikuti Pekan Paralimpiade Pelajar di Jawa Barat, Agnes mengaku memperoleh titik balik untuk dapat membuktikan diri seperti rekan-rekannya yang lain.
"2015 waktu di Bandung, baru saya bisa menerima diri sendiri. Waktu itu ketemu dengan teman-teman NPC yang lainnya. Oh ternyata ada yang lebih punya kekurangan lebih daripada saya, kenapa mereka bisa bangkit, saya tidak bisa lalu dari situ, saya baru belajar menerima diri sendiri," ujar Agnes.
Agnes kini akan turun di nomor 100 meter gaya dada S10 putri pada Peparnas keduanya sepanjang kariernya sebagai atlet.
Baca juga: Atlet para angkat berat Jabar pecahkan rekor di Peparnas terakhirnya
Sebelumnya di Peparnas Papua 2021, Agnes total menyumbangkan tiga emas untuk tuan rumah Papua.
Saat belum menjadi atlet, Agnes mengungkapkan memang telah menekuni renang karena dekat dengan laut di daerah Argapura, Jayapura. Kecintaannya pada renang akhirnya mengantarkannya menjuarai Pekan Paralimpiade Pelajar di Bandung pada 2015.
"Kalau renang sih sudah terbawa ya dari kecil karena tinggalnya di atas laut jadi sudah jadi hobi," ujar Agnes.
Meski kerap menjadi bahan ejekan selama sebelum menekuni renang, Agnes mengungkapkan kini telah bisa menerima dirinya dan bertekad untuk dapat mendulang emas bagi Papua.
Baca juga: Siti Nuraisyah Asikin tambah koleksi emas Sumut di Peparnas 2024
Baca juga: Fajar Nur Hadianto tampil tanpa beban untuk raih emas
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Eka Arifa Rusqiyati
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).