Meski banyak pemain potensial, Efri Meldi menggaris bawahi bahwa terdapat beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan terutama mengenai kemampuan individu.
"Beberapa hal yang masih perlu ditingkatkan adalah fundamental dan kemampuan individunya. Kalau saya melihat levelnya Thailand, mereka sudah bermain di aspek taktik dan strategi. Saya kira, ini mungkin yang nanti agak lama untuk meng-install strateginya," kata Efri Meldi dalam keterangan resmi, Kamis.
"Ada beberapa pemain yang secara fisik oke. Kita harus mencari pemain yang low, karena ada klasifikasinya. Khusus yang low inilah nantinya harus kita buat lebih kuat. Namun, dari yang saya lihat, ada pemain yang cukup potensial karena masih bisa di-upgrade, terutama taktik dan strategi," imbuh Efri Meldi.
Dalam gelaran Peparnas 2024, tim basket Indonesia melakoni laga ekshibisi menghadapi Thailand yang berlangsung di GOR Sritex Arena, Solo, Jawa Tengah, Rabu.
Baca juga: Tim basket kursi roda Indonesia bersiap menuju Asean Para Games 2025
Mantan pelatih Kesatria Bengawan Solo tersebut kini memperoleh pengalaman baru dengan mengasuh tim basket kursi roda yang menurutnya mempunyai tantangan tersendiri. Sebab, latar belakangnya selama ini memang mengasuh tim basket profesional.
"Ini menjadi tantangan baru buat saya. Komunikasi saya kepada pemain juga harus diperhatikan karena berbeda ketika saya melatih basket konvensional. Namun, secara strategi, taktik, dan permainan sama saja,” kata Efri Meldi.
"Mungkin, nanti saya bagaimana lebih dekat dengan pemain, memotivasi mereka. Kami target dapat medali lah. Kalau tidak bisa mengejar Thailand yang memang luar biasa, minimal kita bisa membawa medali perak. Yang jelas, saya harus belajar menjadi pelatih yang baik buat mereka,” imbuh Efri.
Nantinya Efri Meldi akan meramu roaster yang akan dipersiapkan menuju gelaran Asean Para Games 2025 Thailand. Rencananya timnas basket kursi roda akan memulai pemusatan latihan di Solo pada Januari 2025 mendatang.
Baca juga: Bola basket kursi roda Indonesia tutup APG 2022 dengan dua perunggu
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).