Sukasno yang berpasangan dengan Sarjiyanto membawa Yogyakarta meraup emas usai menumbangkan duet Jawa Barat, Indra Maulana/Irman Mandiansyah 2-0 (6-3 dan 6-3) pada babak final para tenis kursi roda nomor ganda putra yang berlangsung di Lapangan Tenis Manahan, Solo, Jawa Tengah, Jumat.
"Medali ini buat istri dan anak saya yang sudah mendukung selama ini ya, di belakang layar," kata Sukasno kepada pewarta.
Sukasno tampil perdana di Peparnas. Perjuangan atlet berusia 55 tahun tersebut begitu terjal usai sempat mengalami amputasi pada kakinya dua tahun lalu.
Namun usahanya untuk bangkit kini sudah terbayar lunas usai menjadi peraih medali emas di gelaran Peparnas kali ini.
"Alhamdulillah dengan bantuan dari Allah, sudah terwujud hasilnya. Juga dengan dukungan keluarga, istri dan anak, dan dukungan dari Bapak NPC yang membantu berlatih," ujar Sukasno.
Sukasno mengungkapkan bahwa baru dipasangkan dengan Sarjiyanto selama dua bulan jelang multi event yang berlangsung setiap empat tahun sekali ini. Meski baru dipasangkan, Sukasno mengungkapkan bahwa chemistry dapat berjalan disebabkan ego yang saling diturunkan.
"Di lapangan, langsung dipasangkan. Kuncinya saling pengertian, saling mengisi, saling percaya itulah modalnya. Yang penting, hilangkan sifat egois kuncinya pasangan yaitu dua jadi satu egoisnya dihilangkan," ujar Sukasno.
Baca juga: DIY targetkan peringkat delapan besar Peparnas XVII
Baca juga: Gubernur DIY berikan bonus Rp15,8 miliar kepada atlet PON dan Peparnas
Pewarta: Fajar Satriyo
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).