"Ini emas pertama bagi Sulawesi Selatan, semoga setelah ini akan lebih banyak lagi emas yang dikumpulkan oleh atlet-atlet Sulawesi Selatan," kata Ellong Tjandra kepada ANTARA di Gedung Olahraga (GOR) Sekolah Tinggi Teologi Gereja Injili Di Indonesia (STT GIDI) ), Papua, Minggu.
Ellong mengaku bangga kepada kontingen Sulawesi Selatan terutama kepada Sri Eviyanti dan Zul Bimantara yang masing-masing menyumbangkan medali emas dan perak.
Dia mengungkapkan kehadirannya untuk menyaksikan langsung pertandingan adalah salah satu bentuk dukungan moral kepada atlet-atlet daeranya yang masuk gelanggang.
Baca juga: Jambi pecah telur pada wushu setelah Melisa juarai sanda 56kg
Selain janji dari pemerintah daerah kepada atlet peraih medali emas menjadi aparatur sipil negara (ASN), dukungan moral langsung ke lapangan juga tidak kalah penting.
"Kalau di tempat kami, jika ada atlet yang meraih medali emas maka kemungkinan dia bisa jadi ASN," kata dia.
Namun perlu digarisbawahi, sambung dia, guna menjadi ASN di daerahnya, khususnya atlet peraih medali emas, tetap harus mengikuti prosedur.
Menurut dia, atlet akan jauh lebih baik jika mereka yang berprestasi diberi pekerjaan tetap seperti ASN, ketimbang hanya dihadiahi bonus berupa uang karena atlet bisa mengabdi kepada bangsa dan negara pada masa berikutnya.
Mengenai target muaythai, dia mengaku sejak awal sudah membidik dua medali emas dan kemungkinan target ini bisa terwujud karena seorang atlet Sulawesi Selatan masih akan turun dalam final kategori waikru putri.
Baca juga: Sepak bola putra tuan rumah Papua kalahkan NTT dengan skor telak 4-0
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).