Hari terakhir pertandingan, Minggu, 3 Oktober 2021 di GSG Emeneme Joware, Mimika, tim judo Bali kembali meraih medali emas lewat kategori beregu campuran.
Dengan tambahan satu emas itu, Judo Bali tercatat berhasil mengumpulkan 6 emas dan 6 perunggu, sekaligus mengunci gelar juara umum dan juga mencetak sejarah selama PON digelar.
Di kategori beregu campuran ini, pelatih menurunkan 6 judoka yang terdiri dari 3 putra dan 3 putri dengan komposisi I Gede Agastya Dharma Wardana, Putu Adesta Wiradamungga, Kadek Adi Wirawan, Dewa Ayu Mira Widari, I Gusti Ayu Putu Guna Kakihara dan Ni Kadek Anny Pandini, ditambah lima judoka cadangan.
Manajer tim, Agus Putra Adnyana mengatakan, perjalanan Bali menuju tangga juara umum ini tidaklah mudah, terutama saat kategori beregu campuran ini.
Lawan pertama yang harus dilalui Bali adalah tuan rumah Papua.
Setelah menang, kemudian kembali menghadapi lawan super berat yakni Jawa Barat dan terakhir di final, mengandaskan perlawanan DKI Jakarta.
"Pertandingan hari ini sangat ketat. Kami seperti menghadapi tembok tebal. Pertama ketemu dengan tuan rumah Papua yang sangat kuat, kedua ketemu dengan Jawa Barat yang merupakan Juara Umum di PON Jabar 2016 dengan komposisi atlet yang sangat komplit, dan terakhir kita dihadapkan lagi dengan DKI dengan kombinasi atlet yang sangat baik,” ungkapnya.
Pria yang juga anggota Polresta Denpasar dan Polda Bali itu lanjut menuturkan, pergantian judoka menjadi kunci dalam kemenangan Bali ini.
Di babak semifinal, saat melawan Jawa Barat, tim pelatih menarik Adi Wirawan dengan memasukkan Putu Sukarya Yasa.
"Adi Wirawan kami tarik karena kondisinya yang kelelahan. Pergantian ini bisa dibilang menjadi kunci keberhasilan Bali. Jika dipersentasekan, apa yang diraih judo Bali di PON XX/2020 ini melebihi dari target. Kalau saya boleh bilang, ini melebihi 300 persen,” ujarnya.
KONI Bali sendiri sebelum PON sempat berharap Judo bisa mendulang 5 emas untuk Bali.
Tapi nyatanya apa yang diharapkan itu melebihi ekspektasi.
"Terima kasih atas doa dan dukungan yang tak henti kepada kami. Kerja keras selama empat tahun ini membuahkan hasil yang luar biasa. Terimakasih Pemerintah Provinsi Bali, terimakasih KONI Bali, terimakasih kepada pengurus PJSI Bali, masyarakat Bali, orang tua atlet dan seluruh pecinta Judo dan olahraga di Bali," ungkapnya.
Agus juga mengatakan, raihan 6 emas dan 6 perunggu ini menjadi sejarah judo Bali dalam event PON.
Di tahun 2012 silam, Judo Bali meraih 2 emas.
Kemudian di PON 2016, kembali Judo Bali merengkuh 2 emas.
Pada kesempatan sama, atlet judo kebanggaan Bali, Kadek Anny Pandini, kelas -57 kg putri, mengungkapkan, kunci Bali menjadi juara umum berkat kekompakan tim yang terjaga dari awal sampai akhir.
“Kunci kemenangan kami adalah kerjasama tim jadi kita tidak bisa individu. Kekompakan tim itu dari Bali luar biasa. Dari atlet, pelatih, manajer semua kompak. Jadi saling mendukung satu sama lain,” tuturnya.
Jawara Sea Games 2015 dan 2019 sekaligus peraih medali emas PON tiga kali berturut-turut itu juga tak kuasa membendung kebahagiaannya pasca Bali dinobatkan sebagai Juara Umum.“Perasaan jadi juara umum bangga sekali karena Bali kemarin terakhir di Jawa Barat hanya mendapat dua medali emas. Peningkatan sangat pesat itu, saya sangat bangga sekali bisa membela Bali di Tanah Papua,” pungkasnya. (Miechell Octovy Koagouw)
Pewarta: Ni Putu Nirawati
Editor: Nugroho
Sumber: RRI