"Para pemain kami sering terbawa emosi ketika bertanding. Kami akan terus evaluasi, termasuk dari hasil statistik untuk pertandingan berikutnya," kata Pelatih Tim Voli Pasir Papua I Nyoman Sudiantarayana ketika ditemui di Arena Voli Pasir Koya Koso, Kota Jayapura.
Tim voli pasir putra Papua-2 kalah dalam dua set dari tim Jatim-2 pada Minggu. Pasangan Robertus M. Meagan/Daniel Arnold Mehue itu takluk dalam dua set langsung 14-21, 9-21 dari pasangan Yosi Ariel Firnanda/Bintang Akbar.
Sudiantarayana mengatakan tim putra Papua-2 masih mempunyai kesempatan untuk masuk babak gugur dan terlepas dari babak play-off, jika menang atas tim putra Nusa Tenggara Barat-2 yang diperkuat I Komang Aditiya Yudistira/Ade Dimas Septiano pada Senin (4/10).
Sedangkan tim putra Papua-1 yang bermaterikan pasangan Togret Emenu/Tuanda masih memiliki peluang lebih besar setelah mengantongi kemenangan atas tim Kalteng 21-12, 21-12 pada pertandingan Jumat (1/10)
Mereka masih harus menyelesaikan dua pertandingan lagi menghadapi Bali dan Jateng.
"Saya memang ditargetkan medali emas pada cabang bola voli pasir oleh KONI Papua. Saya berusaha semaksimal mungkin dan mencari kesempatan di setiap pertandingan," kata Sudiantarayana.
Tim putri
Sementara di bagian putri, tim tuan rumah Papua-1 yaitu Ni Nyoman Shaniawati/Jesica Afni Natalia Balagaize takluk dari tim Jabar-1 (Novi Riani/Nova Riana) dalam pertandingan selama tiga set 19-21, 21-18, 10-15.
Pada laga Jumat (1/10), Nyoman/Afni juga kalah dari ganda Jateng Della/Devi dalam tiga set 16-21, 23-21, 10-15.
Tim putri Papua-1 harus merebut kemenangan pada laga terakhir mereka menghadapi tim DKI-1 jika ingin lolos ke babak play-off.
Selain Nyoman/Afni, Papua masih mempunyai peluang dari pasangan Nur Fia Dila/Noni Imelda Kutagi (tim putri Papua-2), meski mereka sempat kalah dari Arimbie/Endah (Papua Barat) dalam dua set langsung 7-21, 18-21.
Ganda Nur Fia/Noni masih menyisakan dua pertandingan berikutnya menghadapi tim DIY-1 (Yokebed/Maria) dan Nusa Tenggara Barat-2 (Komang/Syarah).
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Didik Kusbiantoro
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).