Kepada pewarta di Mimika Sport Complex, Mimika, Minggu, pelatih Bali Muflih Farhan menyebut bahwa lawan terdekat yang ingin mereka kalahkan adalah Jawa Timur pada pertemuan terakhir kedua tim di Pool X, Senin (4/10).
Sudah sama-sama melaju ke empat besar, kemenangan akan membawa salah satu dari dua tim itu menjadi juara grup.
"Setiap bermain, kami pasti mencari kemenangan," ujar Muflih.
Muflih pun berjanji akan mempersiapkan timnya dengan sebaik mungkin untuk laga kontra Jawa Timur.
Setiap kesalahan yang dilakukan timnya akan dievaluasi, seperti kelengahan yang terlihat saat melawan Jawa Tengah.
Baca juga: Bali kunci tempat di semifinal basket putri setelah tundukkan Jateng
Ketika itu, sebut Muflih, anak-anak asuhnya sempat lupa dengan konsep permainan mereka sendiri sehingga lawan berbalik memberikan tekanan.
"Namun akhirnya kami kembali lagi dengan banyak membuat 'ball movement' dan serangan berkali-kali sehingga membuat lawan 'goyang'," tutur dia.
Sementara pemain Bali Kadek Jisanchegi merasa senang dengan kelolosan timnya ke semifinal.
Kadek pun berharap kerja keras semua pemain tidak berhenti sampai di sini.
"Kami mesti tetap fokus menghadapi pertandingan demi pertandingan," kata dia.
Tim bola basket putri Bali mengunci satu tempat di semifinal PON XX Papua setelah menundukkan Jawa Tengah dengan skor 59-44 pada laga Pool X di Mimika Sport Complex, Mimika, Minggu (3/10).
Baca juga: Tim basket putri Jatim bertekad raih hasil sempurna di Pool X
Bali berhak ke empat besar mendampingi Jawa Timur lantaran sudah mengantongi dua kemenangan dari dua laga. Pertandingan terakhir mereka versus Jawa Timur, Senin (4/10), hanya akan menentukan siapa yang menjadi juara Pool X.
Sebaliknya, bagi Jateng, kekalahan itu membuat mereka gagal melaju ke semifinal. Situasi ini seperti antiklimaks karena Jawa Tengah merupakan juara bola basket putri PON 2012 dan 2016.
Baca juga: Basket putri Sulawesi Selatan ke semifinal usai kalahkan Papua 68-45
Baca juga: Laga bola basket tertunda dua jam karena listrik padam
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).