RRI

PON XX Papua, Tepis Anggapan Negatif

3 Oktober 2021 22:40 WIB
PON XX Papua, Tepis Anggapan Negatif

KBRN, Jayapura: Dalam kesempatan yang sama, Deputi V Kantor Staf Presiden (KSP) Jaleswari Pramodhawardani menuturkan, PON XX Papua bukan sekadar ajang pesta olahraga tetapi sekaligus menunjukkan bakat talenta-talenta muda Indonesia, khususnya dari Papua, di bidang olahraga.

"PON ini juga menunjukkan ke dunia bahwa talenta-talenta muda dari Papua dan dari seluruh pelosok Indonesia. Dan kita juga melihat bahwa talenta-talenta muda ini ada di seluruh Indonesia, khususnya Papua," kata dia di Jayapura, seperti dikutip RRI.co.id, Minggu (3/10/2021).

Deputi V KSP juga mengatakan, penyelenggaraan PON XX Papua ini dilakukan untuk menepis anggapan suram yang beredar di masyarakat mengenai konflik kekerasan di Papua.

Padahal, kata dia, pada kenyataannya banyak hal-hal baik yang belum diketahui masyarakat dan dunia internasional mengenai Papua, seperti capaian prestasi olahraga, persudaraan yang kuat hingga kesejahteraannya.

"Kita bisa melihat itu di bangunan fisik venue-venue yang sudah dibangun dan saya rasa ini adalah venue kelas dunia, kelas internasional dan kalau boleh mengatakan, PON XX Papua adalah pertandingan olahraga terbesar di Pasifik setelah Olimpiade Australia," tutupnya.

Seperti diberitakan RRI.co.id sebelumnya, raungan suara sepeda motor menggema di sejumlah ruas jalan Kabupaten Mimika, Papua, pasca tuan rumah memastikan diri merebut medali emas, cabang olahraga (cabor) Futsal, dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, Minggu (3/10/2021).

Tim Futsal Papua mengandaskan juara bertahan Jawa Barat di partai final dengan skor meyakinkan, 4-2.

Pantauan RRI.co.id, usai kemenangan dramatis dan bersejarah di GOR SP2 Mimika tersebut, pendukung tuan rumah langsung konvoi mengelilingi Kabupaten Mimika, sambil membawa bendera Merah Putih, PSSI, dan Provinsi Papua.

Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, petugas kepolisian akhirnya mengawal konvoi yang dilakukan oleh pendukung tuan rumah.

Dalam pertandingan final Futsal PON XX Papua, tuan rumah unggul pada babak pertama dengan skor 2-1 melalui gol M Najib dan Pieter.

Sedangkan gol Jabar dicetak oleh Rio Pangestu.

Di awal babak kedua, Rio kembali menciptakan gol, sekaligus menyamakan skor menjadi 2-2.

Namun apa mau dikata, Tim Futsal Papua ternyata mampu mencetak dua gol tambahan melalui Fransiskus Tanu dan Wendy Brian, sehingga mengubah skor menjadi 4-2, sekaligus memastikan Papua meraih medali emas Futsal PON XX Papua Tahun 2021.

Sementara itu, sebagai wujud penerapan protokol kesehatan (prokes) ketat, di sisi belakang Swissbell Hotel Merauke, seluruh atlet catur PON Papua termasuk official harus menjalani rapid antigen sebagai persyaratan untuk masuk ke dalam Venue cabang olahraga (cabor) Catur PON Papua.

Sony Ropa selaku Ketua Panitia Pelaksana Cabor Catur PON XX Papua menerangkan, protokol kesehatan yang diterapkan sudah standar internasional, sesuai dengan arahan PB PON Pusat dan juga Kementerian Kesehatan RI.

"Jika dalam pelaksanaan rapid antigen terdapat atlet atau official termasuk panitia yang reaktif, akan dilanjutkan untuk tes PCR. Tidak ada kompromi, mereka yang dinyatakan positif dipastikan tidak diperbolehkan masuk kedalam venue. Jika terdapat atlet yang terpapar Corona, dipastikan harapan untuk mendapatkan medali pupus," tegas Sony Ropa di Merauke, seperti dikutip RRI.co.id, Minggu (3/10/2021).

"Protokol kesehatan yang kami terapkan sudah sesuai standard internasional, siapapun yang terpapar tidak diperbolehkan masuk kedalam venue pertandingan. Termasuk atlet jika dinyatakan positif, dipastikan tidak turut serta dalam pertandingan," sambungnya.

Dirinya memastikan, venue PON catur sangat ketat penerapan protokol kesehatan.

Setiap pergantian babak, papan catur akan disemprot disinfektan guna memastikan benda tersebut bebas dari bakteri Corona.

Catur kilat menjadi kategori yang pertama dipertandingkan, dilanjutkan catur cepat dan standard.

Sebanyak 23 kontingen cabor catur dipastikan ikut memeriahkan PON Papua sesuai hasil seleksi Prapon.

"Catur kilat sebagai pembuka dilanjutkan catur cepat dan catur standard, sesuai seleksi Prapon ada 23 kontingen. Semua di dalam venue sangat steril, bukan saja mereka yang masuk tapi juga fasilitas yang ada di dalamnya akan dilakukan penyemprotan berkala,"  tutup Sony. 

Pewarta: Miechell Octovy Koagouw
Editor: Nugroho
Sumber: RRI