Menginjak usia legalnya itu, Nadia meraih skor 10.500 atas kelincahannya beraksi dalam nomor palang bertingkat di arena senam Istora Papua Bangkit, Minggu.
“Aku senang banget karena ini hari ulang tahun aku. Sangat bersyukur karena bisa dapat medali di palang bertingkat,” kata Nadia yang sumringah saat diwawancarai ANTARA.
Seluruh atlet, panitia, dan pengurus PERSANI memberikan kejutan selain juga merayakan hari bahagia yang harus dihabiskan Nadia dengan bertanding.
Baca juga: Papua tambah dua medali lewat Audi Ashari di senam artistik putra
Nadia tampil memukau dan memiliki selisih nilai yang tidak terlalu jauh dengan para peraih medali emas dan medali perak yang dimenangkan atlet-atlet senior.
Pada posisi pertama yang meraih medali emas, ada Muthia Nur Cahya dari Sulawesi Selatan yang mendapatkan total poin 11.033. Artinya Nadia hanya berselisih 533 poin dari sang peraih medali emas.
Sementara pada posisi kedua ditempati Tasza Miranda dari Jawa Timur yang memiliki perbedaan poin 500 poin dari Nadia yang merupakan anak bawang dalam nomor itu.
Nadia memang baru pertama kali mengikuti ajang PON namun dia yakin bisa tampil kembali dengan baik pada pertandingan esok hari dalam nomor balok keseimbangan sebagai finalis.
Baca juga: Tuan rumah amankan medali emas senam lantai putra
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Jafar M Sidik
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).