ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Mahasiswi Unimed raih medali emas PON XX di Papua

Mahasiswi Unimed raih medali emas PON XX di Papua

4 Oktober 2021 01:47 WIB
Mahasiswi Unimed raih medali emas PON XX di Papua
Rosalina Simanjuntak Mahasiswi Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (Unimed) meraih medali emas pada PON XX di Papua. (ANTARA/HO)
Medan (ANTARA) - Rosalina Simanjuntak, mahasiswi Fakultas Ilmu Keolahragaan (FIK) Universitas Negeri Medan (Unimed), meraih medali emas untuk tim wushu Sumatera Utara pada PON XX di Papua, Minggu.

Rosalina memperoleh medali emas setelah mengalahkan Amanda Loupatty atlet DKI Jakarta nomor sanda 52kg putri PON XX Papua di GOR Futsal KONI,Merauke.

Rektor Unimed Dr Syamsul Gultom, SKM, M.Kes, mengucapkan selamat dan bangga atas medali emas yang ditorehkan mahasiswi Unimed pada perhelatan PON XX di Papua.

Terima kasih untuk atlet Rosalina yang berhasil menjadi juara pada cabang olahraga wushu sanda 52kg putri.

Baca juga: Rosalina Simanjuntak tambah emas Sumut di sanda 52kg PON Papua

"Prestasi ini sangat membanggakan kita semua, karena perwakilan dari Unimed dapat menyumbangkan medali emas untuk Sumatera Utara.Kita doakan agar Tim Unimed selalu diberikan kesehatan dan semangat untuk prestasi yang membanggakan," ujarnya.

​​​​​​​Syamsul juga mengucapkan terima kasih kepada pelatih tim official yang telah berjuang mengharumkan nama Unimed di ajang bergengsi ini.

"Kami terus memacu prestasi mahasiswa baik tingkat nasional maupun internasional sehingga mewujudkan visi Unimed sebagai universitas yang unggul dalam bidang pendidikan, rekayasa industri dan budaya," katanya.

Sementara itu, wushu menjadi cabang olahraga yang pertama kali dipertandingkan di Merauke. Cabang olahraga wushu digelar dari tanggal 29 September hingga 3 Oktober 2021, dengan memperebutkan 23 medali emas dari nomor Taolu (seni jurus) dan Sanda (tanding).

Baca juga: Wushu Sumut penuhi target perolehan medali
Baca juga: Sumut kirimkan wakil terbanyak ke final wushu sanda

Pewarta: Munawar Mandailing
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA