KBRN, Surabaya: Emas pertama Jawa Timur (Jatim) di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, tercipta di cabor senam melalui nomor artistik putra dengan disiplin alat gelang-gelang atas nama Dwi Samsul Arifin.
Sebelumnya Jatim sudah mendapatkan dua perak dan satu perunggu.
" Kami bersyukur akhirnya pecah telur. Semoga ini memotivasi atlet yang turun di nomor lainnya untuk meraih emas," kata Manajer senam Jatim Adityo Wibowo dalam siaran pers yang diterima, Senin (4/10/2021).
Jatim kehilangan satu emas di nomor alat lantai. Ferrous One Willyodac hanya meraih perak setelah mencatat angka 13.025.
Medali emas digondol atlet tuan rumah Papua, Abiyu Rafi. Ia mencatat nilai 13.675. Sementara perunggu direbut Joseph Jundah (DKI Jakarta) dengan nilai 12.800.
Sementara Indra Sibarani, Jatim juga harus kehilangan emas di disiplin alat palang bertingkat. Setelah Tasza Miranda hanya meraih medali perak dengan mengumpukkan nilai 11.000.
Terpaut 33 poin dari Muthia Nur Cahya (Sulawesi Selatan) yang merebut emas.
"Tasza hanya kurang beruntung. Kemarin ada gangguan. Dia sakit perut. Kami sudah berusaha membereskan. Kami bersyukur dia bisa bertanding. Hasilnya tetap kami syukuri meski nomor itu sebenarnya target emas kami di PON Papua," terang Indra.
Medali perak juga didapat Jatim di disiplin alat meja lompat melalui Salsabila Hadi dan di nomor alat lantai malui Ferrous One Willyodac.
Pewarta: Agustin Irdiani
Editor: Tegar Haniv Alviandita
Sumber: RRI
