KBRN, Merauke: Kontingen anggar Jawa Barat (Jabar), yang merupakan juara bertahan pada Pekan Olahraga Nasional (PON), kali ini ternyata tak lagi menargetkan gelar juara umum.
Hal itu diakui oleh Christine Timisela, pelatih kepala tim anggar Jabar, Senin (4/10/2021) siang, ketika menyaksikan kualifikasi seeded di Gedung Archilaus Sae, Kompleks Gereja St Yoseph Merauke.
"PON kali ini berbeda dengan PON yang sebelumnya. Saat ini diberlakukan batasan umur maksimal 26 tahun," tutur dia.
Tak seperti kala PON XIX di Jabar yang memperbolehkan atlet senior berlaga, pada PON XX Papua tahun ini pemberlakuan pembatasan usia membuat Jabar lebih banyak diisi wajah-wajah baru.
"Kami bawa 17 orang atlet dan mayoritas belum pernah tampil di PON sebelumnya. Dengan atlet-atlet muda ini, KONI (Jabar) tentu tak membebani kami target seperti PON Jabar lalu," sebut Christine Timisela.
Jabar sendiri kala menjadi tuan rumah pada PON XIX 2016, berhasil mengumpulkan lima keping emas, dua perak dan lima perunggu dari cabang anggar. Sementara di PON tahun ini, kontingen anggar Jabar akan turun di 11 dari 12 nomor yang dipertandingkan.
"Hanya floret beregu putra yang tidak lolos," tandasnya.
Optimis emas
Dari 17 atlet yang dibawa tumpuan emas ada pada Annisa Berliana dan Leoda Lundi. Keduanya merupakan atlet pelatnas dan andalan Merah Putih di ajang internasional.
"Memang PON kali ini yang berangkat atlet muda-muda semua, terkecuali tiga orang, termasuk saya yang sudah pernah di PON. Selain (tiga atlet senior) itu, rata-rata belum pernah ikut PON," tutur Annisa.
Gadis cantik berhijab ini yakin dapat mewujudkan medali emas pada PON kali ini. Dia pun lolos ke babak selanjutnya yang mulai digelar Selasa (5/10/2021) besok.
"Saya tetap yakin bisa dapat emas. Kita harus optimis," ujarnya. (ros)
Pewarta: Rosihan Anwar
Editor: Tegar Haniv Alviandita
Sumber: RRI