ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Pemanah Hanif Wijaya sumbang emas bagi Jambi di nomor recurve

Pemanah Hanif Wijaya sumbang emas bagi Jambi di nomor recurve

4 Oktober 2021 12:06 WIB
Pemanah Hanif Wijaya sumbang emas bagi Jambi di nomor recurve
Atlet Jambi M. Hanif Wijaya membidik sasaran saat bertanding melawan atlet Jawa Tengah Alviyanto Bagas pada final panahan recurve putra PON Papua di Lapangan Kampung Harapan, Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (4/10/2021). Hanif Wijaya berhasil memenangkan pertandingan tersebut dan berhak atas medali emas, sementara Alviyanto Bagas meraih medali perak. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/wsj
Jayapura (ANTARA) - Hanif Wijaya menyumbangkan medali emas bagi kontingen Jambi dari cabang olahraga panahan setelah menumbangkan Alviyanto Bagas Prastiadi asal Jawa Tengah dengan skor 6-2 pada final nomor recurve putra.

Dalam perlombaan yang berlangsung di kompleks olahraga Kampung Harapan, Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Senin, Hanif Wijaya mengakhiri perlawanan suksesornya di olimpiade itu.

Hanif Wijaya tercatat pernah tampil di Olimpiade 2016 Brazil, namun langkahnya terhenti di babak awal oleh pemanah Italia Mauro Nespoli.

Sementara Bagas Prastiadi belum lama ini berlaga di Olimpiade 2020 Tokyo dan tersingkir di babak 32 besar setelah kalah dari pemanah Australia Taylor Worth.

Ditemui usai perlombaan, Hanif mengatakan perolehan medali emas PON Papua ini merupakan buah kerja keras selama mengikuti pemusatan latihan.

"Semua usaha dan tekad kami akhirnya terjawab hari ini. Emas sasaran kami dan berharap kembali dapat menyumbangkan medali," ujar Hanif.

Sementara untuk perebutan medali perunggu, Muhammad Rizqi Kusuma asal DKI Jakarta berhasil mengatasi perlawanan Hendra Purnama (Yogyakarta) dengan skor 6-4.

Sebelumnya, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Marciano Norman ingin cabang olahraga panahan bisa seperti bulu tangkis dan angkat besi yang memiliki tradisi medali di setiap kejuaraan internasional, utamanya olimpiade.

"Kita harapkan pada olimpiade yang akan datang mereka bisa berprestasi seperti yang pernah dicapai di Olimpiade 1998 Korea Selatan," ujar Marciano.

Untuk mencapai harapan itu, lanjut Marciano, diperlukan pembinaan yang berkesinambungan sejak usia dini. Penyelenggaraan PON juga dapat dijadikan pijakan untuk melakukan pembibitan atlet.

Maka dari itu, ia mendorong PB Perpani untuk menjadikan PON ini sebagai ajang pencarian bakat agar dapat muncul srikandi-srikandi atau pemanah yang terus mengharumkan nama Indonesia.

Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Didik Kusbiantoro
Sumber: ANTARA