ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Dua atlet binaraga PON Papua absen setelah mundur dari tes doping

Dua atlet binaraga PON Papua absen setelah mundur dari tes doping

4 Oktober 2021 12:23 WIB
Dua atlet binaraga PON Papua absen setelah mundur dari tes doping
Atlet binaraga Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tampil di nomor lomba 85 kg yang digelar di Auditorium Uncen, Kabupaten Jayapura, Papua, Senin (4/10/2021). (ANTARA/Andi Firdaus)
Papua (ANTARA) - Dua dari total 45 atlet cabang binaraga Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua absen dari pertandingan setelah menyatakan mundur dari proses skrining doping atau penggunaan obat peningkat performa kata seorang wasit pertandingan.

"Dua mundur saat tes doping," kata Wasit binaraga PON XX Papua perwakilan Jawa Timur Menthin Gunarto di Jayapura, Senin.

Menthin Gunarto mengatakan agenda tes doping digelar di Hotel Amos Kawasan Blok M Jakarta, pada 30-31 Agustus 2021 melalui kerja sama dengan Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI).

Dalam kegiatan itu panitia mengambil sampel urine atlet untuk dilakukan pengetesan oleh lembaga internasional Doha, Qatar, sebagai partner selama ajang PON XX Papua berlangsung.

Baca juga: Yana Komara incar emas keenam binagara pada PON Papua

"Kami berkomitmen kuat terhadap program Zero Doping di binaraga sebab PON Papua menjadi rujukan untuk penyelenggaraan PON berikutnya," katanya.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua Pengurus Cabang Persatuan Binaraga dan Fitness Indonesia (PBFI) Jawa Tengah itu menyebut doping sebagai bentuk kejahatan yang serius di dunia lomba.

"Bahkan saya mengusulkan agar atlet pengguna doping dihukum seumur hidup untuk tidak mengikuti ajang lomba biar jera. Kalau yang berlaku saat ini kan hanya sanksi larangan ikut lomba di tiga kejuaraan nasional dalam tiga tahun berturut-turut," katanya.

Menthin mengatakan atlet yang kini tampil di pelaksanaan cabang binaraga PON XX di Auditorium Universitas Cenderawasih (Uncen), Kabupaten Jayapura, telah dinyatakan bebas doping.

"Tapi kami juga mewaspadai potensi atlet pengguna doping di sini. Biasanya (pengguna doping) terlihat dari otot-ototnya yang keras selama tampil di panggung. Makanya kita nilai tidak hanya saat menegangkan otot, tapi juga saat pelenturan otot," katanya.

Baca juga: Sumatera Barat incar satu emas dari binaraga PON Papua

Pertandingan binaraga mempertandingkan 43 atlet perwakilan dari 17 provinsi di antaranya asal Aceh, Baangka Belitung, Bali, Banten, Yogyakarta, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Papua, Riau, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sumatera Barat.

Hadir sejumlah atlet nasional binaraga di antaranya Iwan Samurai dari Sumatera Barat, Jefri Wuaten dari Sulawesi Tengah, Taat Pribadi dari Jawa Tengah dan Yana Komara dari Jawa Timur.

Sebanyak 43 atlet binaraga mengikuti tujuh nomor perlombaan binaraga di kelas 60 kg, 65 kg, 70 kg, 75 kg, 80 kg, 85 kg dan +85 kg. Lomba dimulai dengan pre judging atau babak penyisihan untuk mengumpulkan masing-masing lima atlet dari setiap nomor pertandingan yang lolos ke babak final. Laga final digelar pada Senin sore.

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA