Pada kejuaraan yang diikuti 11 perenang dari delapan daerah perenang asal Ibu Kota Ernest Fabian Wijaya berhasil menjadi yang tercepat dengan catatan waktu satu jam tiga menit 48 detik dan berhak meraih medali emas.
Untuk medali perak, atlet asal Jawa Timur dan Jawa Barat sempat bersaing ketat, namun atlet Jawa Timur Nanda Wahyu Jendro lebih beruntung karena finis lebih cepat dengan catatan waktu satu jam tiga menit 54 detik.
Sedangkan perenang Jawa Barat Rashief Amila Yaqien harus puas dengan medali perunggu setelah finis ketiga dengan catatan waktu satu jam tiga menit 55 detik.
Baca juga: Ketum KONI dan Walikota buka pertandingan renang perairan terbuka
Baca juga: Pemanah Hanif Wijaya sumbang emas bagi Jambi di nomor recurve
"Emas ini hasil latihan keras saya selama tiga bulan di Millenium Akuatik," kata Fabian Ernest usai menerima medali.
Ia mengaku berlaga di PON Papua cukup berat karena arus airnya cukup besar sehingga menguras tenaga.
"Saya berenang sekuat tenaga untuk bisa finis karena jarak dengan perenang kedua dan ketiga sangat dekat," katanya menambahkan.
Di bagian putri renang perairan terbuka nomor lima kilometer, medali emas diraih oleh atlet Jawa Timur yakni Ressa Kania Dewi dengan catatan waktu satu jam enam menit lewat empat detik.
Untuk perak direbut atlet Jawa Barat Raina Saumi Grahana dengan catatan waktu satu jam 10 menit lewat 12 detik. Ia lebih cepat tiga menit sembilan detik dari Valerie Peulini Yuwono dari Yogyakarta dengan catatan waktu 01.13.21 detik yang berhak medali perunggu.
"Ini medali emas pertama saya di renang perairan terbuka. Tadi berenang sesuai arahan pelatih coach Hendry dan Ko Dani," kata Ressa.
Cabang olahraga renang perairan terbuka masih akan mempertandingkan dua nomor yakni tiga kilometer dan 10 kilometer.
Baca juga: Kontingen Sumut berharap tambahan medali dari biliar dan atletik
Baca juga: Bupati Merauke ingatkan sportivitas saat buka catur PON Papua
Baca juga: DKI Jakarta kokoh di puncak klasemen PON Papua
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Bayu Kuncahyo
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).