Diananda meraih medali emas setelah menghempaskan perlawanan atlet tuan rumah sekaligus kompatriotnya di pelatnas, Rezza Octavia, dalam perlombaan final yang berlangsung ketat dengan skor akhir 6-5.
Sementara dalam perebutan medali perunggu, Linda Lestari asal Kalimantan Tengah berhasil mengalahkan Titik Kusumawardani asal Yogyakarta dengan kedudukan 6-4.
Diananda yang ditemui seusai pengalungan medali mengatakan perolehan medali emas menjadi pelepas dahaga akibat minimnya kompetisi panahan. Pasalnya, pandemi COVID-19 yang melanda semua negara membuat berbagai aspek terdampak, termasuk olahraga.
"Yang dirasakan tahun ini karena pandemi juga, jadi kita minim kejuaraan. Ini lumayan jadi pengalaman yang luar biasa bagi saya," kata Diananda.
Ia mengatakan perlombaan panahan di PON Papua memiliki tantangan tersendiri, selain angin yang sulit untuk ditebak, juga cuaca panas. Semua atlet harus bisa mengontrol kesabaran dan konsentrasi di tengah waktu yang terbatas.
"Terus kalau tantangan sendiri bagi saya ya panasnya itu. Lebih panas dari Surabaya," kata Diananda.
Pada PON XX Papua, Diananda mengincar tiga medali emas dari tiga nomor yang diikutinya untuk membantu Jatim menjadi juara di cabang olahraga panahan.
"Target pribadi saya tiga medali emas," katanya.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Didik Kusbiantoro
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).