ANTARA

Penjualan noken meningkat karena PON Papua

4 Oktober 2021 18:29 WIB
Penjualan noken meningkat karena PON Papua
Salah seorang pembeli (kiri) tampak melihat noken di stan Komunitas Mama-Mama Noken Nabire dalam Festival Kopi Papua di Kota Jayapura, Papua, Senin (4/10/2021). (ANTARA/Shofi Ayudiana)
Jayapura (ANTARA) - Penjualan tas tradisional Papua, disebut noken, meningkat seiring pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2021 yang digelar di Bumi Cenderawasih.

Meskipun PON XX secara resmi dibuka pada 2 Oktober, seorang penjual noken Hana Herlina Kotouki dari Komunitas Mama-Mama Noken Nabire, kepada ANTARA di Jayapura, Senin, mengaku sudah merasakan berkah pelaksanaan pesta olahraga nasional empat tahunan itu

“Kemarin, kami bisa mendapat penghasilan hingga Rp6 juta sehari. Penghasilan sebelum PON secukupnya, biasanya Rp500 ribu. Itu pun kalau ada yang beli (produk) dari kulit kayu yang besar-besar,” kata Hana saat ditemui dalam Festival Kopi Kota Jayapura.

Hana merasa bersyukur, sekaligus bangga, penyelenggaraan PON yang pertama kali di gelar di Papua itu berkontribusi terhadap pendapatannya. “Karena terkadang, dalam sehari tidak ada beli sama sekali,” katanya.

Berkah PON Papua turut dirasakan oleh Popi Pui. Dia mengatakan bahwa omset penjualan noken meningkat hingga dua kali lipat saat pesta multi-cabang olahraga itu digelar.

“Saat PON Papua ini (penjualan) meningkat. Biasanya, kami mendapat Rp300 ribu hingga Rp400 ribu per hari. Tetapi saat PON, kami bisa dapat Rp900 ribu,” ujar Popi.

Baca juga: Presiden beli Noken di pinggir jalan dari Mama-Mama

Salah seorang penjual noken sedang merajut noken di Festival Kopi Papua di Kota Jayapura, Papua, Senin (4/10/2021). (ANTARA/Shofi Ayudiana)
PON masih akan berlangsung hingga 15 Oktober, Popi mengaku harus menambah produksi noken untuk mengantisipasi permintaan yang meningkat saat PON.

“Untuk mengejar kepentingan PON itu kami bisa membuat sampai delapan noken dalam sehari,” ujar Popi yang terbiasa hanya membuat satu hingga dua noken dalam sehari.

PON Papua mempertandingkan 37 cabang olahraga, yang meliputi 56 disiplin olahraga dengan 679 nomor pertandingan dan diikuti sekitar 10.000 atlet dan ofisial dari 34 provinsi.

Lokasi pertandingan terbagi di empat daerah, yakni Kota Jayapura (15 cabang), Kabupaten Jayapura (14 cabang), Kabupaten Mimika (9 cabang), serta Kabupaten Merauke (6 cabang).

Papua untuk pertama kalinya menjadi tuan rumah ajang nasional empat tahunan tersebut. Selain Papua, tercatat baru lima daerah di luar Pulau Jawa yang menyelenggarakan PON, yaitu Sumatera Utara, Sulawesi Selatan, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, dan Riau.

Baca juga: Pedagang suvenir khas Merauke raup untung berkat PON Papua

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Imam Santoso
Sumber: ANTARA