Pria yang akrab disapa Okto itu memuji fasilitas infrastruktur yang dimiliki Papua saat ini. Ia percaya wajah baru Papua mampu menjadi magnet destinasi olahraga baru Indonesia di masa depan.
“Arena pertandingan sudah ada, kini bagaimana caranya agar ini semua digunakan untuk menggelar ajang berstandar Internasional ke depannya, jadi tak sekadar tarkam semata,” kata Okto dalam siaran pers, Senin.
Beberapa fasilitas olahraga yang digunakan untuk penyelenggaraan PON Papua telah berstandar internasional, di antaranya Stadion Utama Lukas Enembe yang telah mengantongi sertifikasi kelas 1 Federasi Asosiasi Atletik Internasional (IAAF), Arena Aquatic yang juga telah berstandar Federasi Akuatik Internasional (FINA), serta Arena Kriket yang sudah mendapat akreditasi dari Dewan Kriket Internasional (ICC).
Okto menilai dengan modal tersebut, Papua berpotensi menjadi jantung olahraga di Asia Pasifik asalkan semua fasilitas dapat terpelihara dengan baik setelah pelaksanaan PON. Penggunaannya juga harus dioptimalkan dengan cara mengadakan turnamen level Asia atau pun dunia.
Okto pun berkomitmen untuk membawa turnamen-turnamen internasional agar terselenggara di Papua sehingga dapat melahirkan atlet-atlet hebat kelas Asia dan dunia.
“Komite Olimpiade Indonesia saat ini aktif menjemput bola ke International Federation, Dewan Olimpiade Asia (OCA), hingga Komite Olimpiade Internasional (IOC) dalam upaya diplomasi olahraga,”
“Sehingga nantinya Indonesia ini tak sekadar jago kandang, tetapi juga harus bisa membuat ajang-ajang berstandar interanasional. Kalau bisa, kita bawa kualifikasi Olimpiade ke Papua,” katanya.
Baca juga: KOI yakin PON Papua akan lahirkan wajah baru tingkat dunia
Baca juga: KOI-Balai Pustaka susun literatur olahraga Indonesia
Baca juga: KOI jalin kerja sama dengan federasi judo internasional
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Atman Ahdiat
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).