Kedua atlet bertemu pada partai puncak di Aula Serbaguna Gereja St Yoseph, Kabupaten Merauke, Papua, Senin, setelah Ricky mengalahkan Angga Maulana (Jawa Tengah) dengan skor 15-6, dan Irfan Nurkamil mengalahkan Iqbal Jailani (Jawa Barat) juga dengan skor yang sama 15-6 pada semifinal.
Kemenangan ini menjadi sangat berarti bagi Sumsel karena mengulang kesuksesan pada PON XVIII di Pekan Baru, Riau, tahun 2012. Ketika itu Sumsel meloloskan dua atletnya yakni Rully Mauliadhani dan Hendri Eko Budianto ke final.
Baca juga: Sumsel incar medali emas anggar sabel beregu putra di PON Papua
Bagi Ricky yang dihubungi dari Palembang, kemenangan tersebut seakan menjawab penantiannya untuk meraih medali emas PON, karena dirinya yang diharapkan meraih emas pada PON XIX Jabar tahun 2016 lalu terhenti di final karena dikalahkan atlet tuan rumah Idon Jaya Wiguna.
“Saya sangat bersyukur sekali, akhirnya bisa dapat medali emas PON. Dari mulai bertanding hari ini, saya berusaha tenang dan tidak ada beban saja,” kata atlet nasional berusia 26 tahun ini.
Rasa sukacita juga diungkapkan Irfan Nurkamil (21), karena pada debut pertamanya di PON bisa meraih medali perak pada nomor perorangan.
“Ini seakan menjadi berkah buat saya, bisa ikut berprestasi seperti senior. Awalnya saya sempat gugup, karena baru pertama kali, tapi saya berusaha enjoy, apalagi selalu didampingi pelatih,” kata Irfan.
Baca juga: Sumsel loloskan dua atlet anggar ke final Sabel Individual Putra
Pelatih anggar Sumsel Rully Mauliadhani mengatakan sedari awal timnya menargetkan medali emas pada nomor sabre perorangan putra ini.
Nomor ini sejak PON XVI tahun 2004 sudah menjadi andalan Sumsel, baik untuk perorangan dan beregu.
Sejak itu, Sumsel selalu berhasil mempertahankan tradisi meraih medali emas nomor beregu sabre putra.
“Memang selalu ada kepercayaan diri dari Sumsel untuk nomor sabre putra, lebih bersyukur lagi kami dapat bonus hari ini bisa Sumsel final. Untuk nomor beregu, kami berharap bisa mempertahankan tradisi,” kata Rully.
Baca juga: Tim anggar Jabar tak temui kendala persiapan PON di Merauke
Pewarta: Dolly Rosana
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).