Dari 100 UMKM yang mengikuti festival yang akan berlangsung hingga Sabtu (9/10) itu, 40 UMKM di antaranya bergerak di usaha kopi, sisanya dari usaha kuliner, aksesories, fesyen, dan produk lainnya.
Kepala Bank Indonesia (BI) Papua Naek Tigor Sinaga di Jayapura, Senin, mengatakan festival yang dilaksanakan sejak Minggu (3/10) itu sekaligus dalam rangka memeriahkan PON XX.
PON XX yang sedang berlangsung tidak hanya menyuguhkan panggung kompetisi, namun juga kesempatan untuk melihat langsung produk UMKM, keindahan alam, serta adat istiadat masyarakat Papua.
Baca juga: Kopi pakai air kelapa, potensi menu unik kopi Jayapura
Berdasarkan data yang dimiliki BI, UMKM menopang 63 persen dari perekonomian Papua dan ini menunjukkan betapa pentingnya peran UMKM dalam denyut nadi ekonomi Papua.
Sedikitnya 400 UMKM dilibatkan dalam penyelenggaraan PON dengan mempromosikan beragam kerajinan, aksesoris dan kain tradisional khas Papua, hingga aneka kuliner makanan dan minuman.
Dalam mendukung suksesnya PON XX, selain melaksanakan festival kopi, Kantor Perwakilan BI Provinsi Papua juga bekerja sama dengan seluruh perbankan dan penyelenggara jasa sistem pembayaran meningkatkan jumlah merchant dari 31 ribu pada tahun 2020 meningkat menjadi 75 ribu merchant saat ini.
Dari jumlah tersebut 85 persen di antaranya berada di empat klaster penyelenggara PON yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke, kata Naek Sinaga.
Baca juga: Ridwan Kamil siap bantu promosikan produk UMKM Papua
Baca juga: Jabar berpartisipasi di Festival PON Kopi Papua
Pewarta: Evarukdijati
Editor: Risbiani Fardaniah
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).