Diiringi tarian khas Suku Kamoro, Luhut tiba di arena atletik pukul 07.30 WIT, didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, jajaran Pemerintah Kabupaten Mimika, dan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas.
"Saya kira tidak pernah membayangkan bahwa di Papua ada begini kompleks yang indah," kata Luhut.
Luhut mengatakan perhelatan PON XX Papua cabang olahraga atletik harus dijadikan momentum untuk menggalakkan kembali pertandingan-pertandingan atletik.
Baca juga: Jadwal atletik PON Papua: Triyaningsih tampil di hari pertama
Dia mengajak seluruh kontingen untuk berkompetisi sebaik mungkin dan menorehkan prestasi yang membanggakan.
"Dan khusus untuk teman-teman dari Papua kalian harus bisa lebih hebat dalam beberapa tahun ke depan dan saya tidak meragukan itu," ucap Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi itu.
Dalam kesempatan itu, Luhut juga menyampaikan bahwa PB PASI telah menyiapkan pelatih kepala yang bertanggung jawab terhadap kemajuan atletik di Tanah Air.
Pelatih kepala itu, kata dia, bertanggung jawab untuk memberi pelatihan kepada para pelatih atletik. Hal tersebut bertujuan agar atlet-atlet dapat semakin hebat dan tangguh di masa depan.
Baca juga: Kesiapan arena cabang olahraga atletik PON XX Papua capai 95 persen
"Tahun depan harus ada mutiara-mutiara hitam yang lahir dari Papua, stadionnya sudah bagus begini. Kalau kita satu, kita semua bisa," ujar Luhut.
Dalam kesempatan itu, Luhut turut membuka pertandingan pertama cabang olahraga atletik nomor 5.000 meter putra dengan menembakkan pistol di garis start dan direncanakan mengalungkan medali kepada para pemenang.
Pertandingan PON XX Papua cabang olahraga atletik akan berlangsung mulai 5 hingga 14 Oktober 2021 di GOR Mimika Sport Complex dan Kompleks Freeport Kuala Kencana.
Terdapat 23 nomor perlombaan putra dan putri yang dipertandingkan untuk memperebutkan 46 medali emas, 46 medali perak, dan 46 medali perunggu.
Baca juga: Luhut Pandjaitan dijadwalkan buka pertandingan atletik PON Papua
Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Teguh Handoko
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).