RRI

Blunder, IM Irene Harus Puas Raih Perak

5 Oktober 2021 14:45 WIB
Blunder, IM Irene Harus Puas Raih Perak

KBRN, Merauke: Keseruan terjadi di nomor perorangan putri catur kilat Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua. Pertandingan yang berlangsung di Ballroom Swissbell Hotel Merauke tersebut, tiga pecatur harus menyelesaikan babak play off guna menentukan peraih emas, perak dan perunggu.

International Master (IM) Irene Krarisma Sukandar, pecatur asal Jawa Barat (Jabar), Women International Master (WIM) Chelsea Monica asal Kalimantan Timur (Kaltim) dan Women Master Fide (WMF) Theodora Walukow harus kembali saling berhadapan untuk memperebutkan medali emas.

Chelsea Monika menjadi pecatur yang memastikan emas setelah mengalahkan Theodora dan Irene, sedangkan Irene harus puas mendapatkan perak karna kalah dari Chelsea dan menang atas Theodora .Sedangkan Theodora pun berhak untuk medali perunggu setelah kalah dari Irene dan Chelsea.

Irene ditemui usai pertandingan mengatakan, blunder dengan menyerahkan benteng membuat ia harus menerima kekalahan atas chelsea di babak playoff.

Menurutnya,  untuk nomor catur kilat selain kehati-hatian faktor luck juga sangat menentukan. Karena setiap atlet hanya punya waktu pikir yang sangat singkat.

Namun, disisi lain ia apresiasi penampilan kompetitornya yang bermain apik. Hal ini, menurutnya,  akan menjadi pelajaran berharga baginya untuk melanjutkan pertandingan berikutnya di nomor catur cepat dan standard.

"Ya harus saya akui kompetitor saya bermain sangat bagus, dan saat babak playoff saya membuat kesalahan dengan blunder menyerahkan benteng, padahal saya udah posisi unggul. Tapi gak papa ini jadi pelajaran untuk lebih berhati-hati kedepanya" pungkas Irene usai menuntaskan babak playoff catur kilat perorangan putri di Ballroom Swissbell Hotel Merauke, Selasa (5/10/2021).

Irene harus menelan dua kali kekalahan pada nomor perorangan catur kilat PON Papua, yakni dari Theodora di Babak 8 dan Chelsea di babak playoff.

Irene berujar,  jika dirinya tidak kalah dari Theodora dengan minimal remis, maka sudah dipastikan mengemas emas tanpa melalui babak playoff. Namun. karena kurang teliti dan tidak memperhatikan jam waktunya habis, padahal dalam posisi unggul.

"Seandainya jika pada babak 8 saya menang melawan Theodora sudah pasti dapet emas, tapi waktu saya habis padahal saya dalam posisi unggul. Tidak papa, saya akan perbaiki di nomor berikutnya" tutup Irene.

Pewarta: Imam Komarudin
Editor: Tegar Haniv Alviandita
Sumber: RRI