KBRN, Merauke: Berkostum biru-biru, tim sepakbola dari Kalimantan Tengah (Kalteng) dibawah matahari yang terik matahari, terus berusaha mendongkrak garis pertahanan lawan guna mengejar ketertinggalan.
Pertandingan babak penyisihan grup sepakbola wanita dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua kali ini, mempertemukan Kalteng berhadapan dengan Bangka Belitung (Babel), Selasa (05/10/2021), di Stadion Ketapal Merauke.
Pertandingan pun berakhir dengan skor 0-3 atas kemenangan Babel.
Kepala Pelatih Kalteng, Marali mengatakan, mental menjadi kendala utama dilapangan. Karena dibabak pertama, timnya kebobolan dua kali pada menit ke-14 dan 40.
Sehingga semangat juang yang dibangun telah gugur begitu saja.
"Mental anak-anak lebih bagus dibabak kedua tadi. Jadi kelihatannya babak pertama itu mungkin karena mental anak-anak menurun," ucap Marali.
Pelatih yang membawa sebanyak 18 armada ini, juga mengakui keunggulan permainan yang dimiliki oleh tim berjuluk Negeri Laskar Pelangi itu. Dirinya menyayangkan, mental anak asuhnya yang menurun.
Meski demikian dirinya tetap mendukung para punggawanya untuk dapat lebih baik lagi pada laga mendatang.
"Dipermainan, Bangka Belitung main bagus kita disini perkaranya hanya mental bertanding saja. Seandainya pas dibabak kedua anak-anak pasti bisa mengimbangi bermain bola," terangnya.
Kateng nantinya akan kembali melakoni laganya pada babak penyisihan grup melawan DKI Jakarta. Marali sendiri perlu waspada terhadap lawannha tersebut, mengingat daerah ini memiliki komposisi pemain yang apik.
Dirinya tetap optimis dan yakin akan menggunakan strategi yang sama seperti menghadapi Babel.
"Untuk pertandingan selanjutnya hadapi DKI Jakarta kami akan memakai karakter permaianan kami, seperti biasa yaitu bermain cepat dari kaki ke kaki, dan menghadapi DKI tidak ada kata lain kami harus menang," jelasnya.
Disamping itu kapten kesebelasan Kalteng, Adelita Veronika menyebut, daerahnya ini merupakan perwakilan dari Pulau Borneo yang berlaga pada PON kali ini. Tetapi untuk jam terbang sendiri, diakuinya masih kurang. Sehingga ia dan rekan setimnya harus mengakui keunggulan tim lawan.
"Ini buat kami Kalimantan Tengah, kami termasuk sejarah bisa mewakili Pulau Kalimantan. Jujur pengalaman jam terbang Bangka Belitung udah lebih tinggi daripada kami," akunya Adel.
Senada dengan sang pelatih, pemain asal daerah yang berjuluk Bumi Pancasila itu juga mengakui mental rekan-rekannya menurun saat kebobolan dua kali di babak pertama. Meski dibabak kedua membangun mental kembali, namun hal tersebut tak dapat membuat daerahnya menang pada laga tersebut.
"Awalnya kami melihat cara bermain sendiri, mental memang terlihat. Kami down. Tapi dengan support, babak kedua kami sama-sama rubah formasi dan cara bermain untuk memperbaiki mental yang down dibabak pertama," ujar wanita berambut lurus itu.
Jelang PON XX Papua, tim Kalteng sendiri sudah melakukan persiapan selama 3 bulan dan terkendala kurangnya sparing partner.
Sehingga evaluasi dari pertandangan ini, tim pelatih akan mencoba kembali memangun rasa semangat dan percaya diri, serta memberikan motivasi untuk bangkit dan lolos babak penyisihan grup.
Pewarta: Rendy Fahlepy
Editor: Tegar Haniv Alviandita
Sumber: RRI