KBRN, Mimika: Meski sempat terkendala kencangnya angin di lintasan pertandingan, namun tidak menghalangi Erick Limanhadi untuk persembahkan medali emas, di cabang Aeromodelling, pada Pekan Olahraga Nasional (PON) ke XX/Papua.
Turun di nomor F1A terbang bebas putra, Erick mampu mengumpulkan poin tertinggi yakni 722 angka. Medali perak menjadi milik Benny Limanhadi asal Jawa Timur yang tak lain adalah ayah dari Erick dengan 700 poin. Sedangkan perunggu menjadi milik atlet DKI Jakarta, Widodo Agung Suseno dengan 673 poin.
Kepada RRI, pria yang juga seorang fotografer ini mengaku sempat menukar pesawat duplikat karena angin sangat kencang. Strategi itu yang membuat Erick mampu memaksimalkan waktu pendaratan pesawat miliknya.
"Tadi di round keempat saya sempat ganti pesawat karena anginnya kencang. Sudah gitu, ada beberapa settingan - settingan yang harus dirubah sebelum ditarik lagi," ucap Erick usai tampil di cabor aeromodelling yang berlangsung di Lapangan SP5, Timika, Selasa (5/10/2021).
Pria yang sejak SD menekuni olahraga aeromodelling ini mengaku tidak minder saat berkompetisi dengan sang ayah. Profesional tetap ia lakukan demi meraih juara.
"Kalau nomor ini kan gak bisa ngalah sama yang lain. Yang penting harus emas, dan gaspool lah," ujarnya.
Sedangkan di nomor F1A terbang bebas putri medali emas menjadi milik Nanik Nopianti dari Papua dengan mengumpulkan 754 poin. Sedangkan Gila Octarius asal Riau berhak medali perak usai mengumpulkan 643 poin, dan Dicka Cahya Putri asal Jawa Timur meraih perunggu setelah mengumpulkan 628 poin.
Saat ini sedang berlangsung babak round kedua untuk final nomor F1H terbang bebas A1 yang diikuti 17 atlet dari 10 provinsi.
Dengan hasil ini maka sementara Jatim telah mengemas 2 emas, 1 perak, 1 perunggu. Kemudian Papua 1 emas, 1 perak, 1 perunggu. Jawa Barat 1 emas, Banten dan Riau masing - masing 1 perak, serta Jawa Tengah dan DKI 1 perunggu.
Pewarta: Joko Saputra
Editor: Nugroho
Sumber: RRI