ANTARA

  • Beranda
  • Berita
  • Medali emas Glorya Rinny Keleyan jadi sejarah baru taekwondo Papua

Medali emas Glorya Rinny Keleyan jadi sejarah baru taekwondo Papua

5 Oktober 2021 18:35 WIB
Medali emas Glorya Rinny Keleyan jadi sejarah baru taekwondo Papua
Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letnan Jenderal TNI (Purn) Thamrin Marzuki di Jayapura, Selasa (5/10/2021). (ANTARA/Muhammad Zulfikar)
Jayapura (ANTARA) - Keberhasilan Glorya Rinny Keleyan meraih medali emas cabang olahraga taekwondo kelas -53 kilogram putri PON XX Papua menjadi catatan sejarah baru karena merupakan emas pertama di cabang olahraga beladiri tersebut bagi Papua.

"Hari ini kita saksikan Papua berhasil meraih emas setelah beberapa kali penyelenggaraan PON tidak sekalipun pernah mendapat medali emas," kata Ketua Umum Pengurus Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) Letnan Jenderal TNI (Purn) Thamrin Marzuki di Jayapura, Selasa.

Menurut ia, prestasi yang dicapai Glorya Rinny Keleyan tidak lepas dari keberhasilan pembinaan yang dilakukan Pengprov Taekwondo Indonesia Provinsi Papua.

Ia mengatakan keberadaan ketua umum cabang olahraga khususnya taekwondo di lapangan sangat diperlukan. Selain memberikan dukungan dan motivasi, hal itu akan menjadi kekuatan tersendiri bagi atlet yang bertarung di gelanggang.

Glorya Rinny Keleyan berhasil meraih medali emas kelas -53 kg setelah mengalahkan Tsamarah Tsabitah asal Jawa Tengah di partai final kyorugi (tanding).

Ketua Umum Pengprov Taekwondo Indonesia Provinsi Papua Muhammad Musaad mengapresiasi capaian medali emas yang diraih taekwondoin Glorya Rinny Keleyan.

"Ini merupakan sejarah baru bagi Papua di cabang olahraga taekwondo," kata Musaad.

Meskipun hanya meraih satu medali emas, tambah Musaad, para atlet telah berusaha memberikan yang terbaik bagi masyarakat Papua sehingga kerja keras mereka harus diapresiasi.

Ia berharap penyelenggaraan PON XX bisa menjadi spirit baru bagi atlet-atlet di Tanah Air, terutama Papua, sehingga ke depan akan lahir olahragawan berprestasi yang mengharumkan nama Indonesia di tingkat internasional.

Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Didik Kusbiantoro
Sumber: ANTARA