Baca juga: Lima atlet DKI yang berlaga di PON Papua terpapar COVID-19
Pasalnya, kata Dwi, varian baru bisa diketahui setelah dilakukan pemeriksaan "genome sequence" yang saat ini hanya pemerintah pusat memiliki alat pemeriksaannya.
"Jadi saat ini sampelnya dikirim untuk pemeriksaan genome sequence untuk mengetahui variannya," ujar Dwi saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.
Meski demikian, Dwi berujar apa pun varian COVID-19 yang diderita atlet DKI Jakarta, perawatan yang diberikan tetap sama seperti kasus COVID-19 pada umumnya, yaitu isolasi dan perawatan secara intensif.
"Prinsipnya perlakuan atau tata laksana pada pasiennya sama yaitu yang memenuhi standar, perawatan yang sesuai dengan kondisi medis," kata Dwi.
Diketahui, lima atlet DKI Jakarta yang berlaga di PON XX Papua dinyatakan terpapar COVID-19.
Baca juga: Anies harapkan atlet DKI jadi teladan sportivitas
Sebanyak tiga atlet dari cabang olahraga judo dan basket dinyatakan terpapar di Timika, sedangkan dua atlet yang berlaga di Jayapura dari cabang olahraga softball dan sepatu roda.
Koordinator Dokter Kontingen DKI Jakarta Junaidi mengatakan saat ini, untuk atlet yang di Jayapura diisolasi di rumah sakit swasta dan atlet yang di Timika menjalani isolasi di RSUD Timika.
Junaidi mengatakan dari atlet DKI yang terpapar didapat angka cycle threshold value (CT Value) yang rendah. Junaidi khawatir mereka terpapar varian baru.
"CT-nya, jadi kita di Papua curiga, termasuk Dinas Kesehatan Papua juga, ada varian baru yang ada di sini karena melihat dari CT yang terendah," katanya.
PON Papua diketahui mempertandingkan 56 cabang olahraga. Sebanyak 6.442 atlet berpartisipasi di pesta olahraga paling bergengsi seIndonesia tersebut.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) secara resmi membuka gelaran PON yang untuk kali pertama digelar di Bumi Cenderawasih. PON Papua akan berlangsung hingga 15 Oktober mendatang.
Baca juga: Pelatih DKI Jakarta apresiasi penanganan atlet COVID-19 di PON Papua
Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Taufik Ridwan
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).