"Di telapak kaki ini melepuh mungkin saking panasnya, jadi seperti kekopek gitu kulitnya, terus paha dua-duanya ketarik," kata petenis yang akrab disapa Ani itu di Jayapura, Selasa, menjelaskan cedera yang dia alami.
Menurut Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jayapura, cuaca panas terik di Papua saat ini merupakan kondisi yang wajar karena provinsi paling timur Indonesia ini masih dilanda musim kemarau.
Cuaca terik ini akan terjadi di klaster penyelenggaraan PON, terutama di Kota dan Kabupaten Jayapura. Selain itu, cuaca panas terik juga disebabkan posisi semu matahari saat ini tepat berada di ekuator dan bergerak menuju selatan Papua.
Sebelumnya, sejumlah petenis juga mengeluhkan cuaca panas terik di Papua, termasuk Christopher Rungkat dan Aldila Sutjiadi. Namun, mereka berusaha beradaptasi dengan cuaca, salah satunya dengan banyak minum agar tidak dehidrasi.
Sementara itu, akibat mengalami cedera, Fitriani Sabatini mengaku tidak dapat tampil maksimal dalam laga tunggal putri melawan petenis tuan rumah Novela Rezha Putria Sari sehingga kalah 6-4, 4-6, 2-6.
Namun, Ani bangkit di nomor ganda putri bersama kembarannya Fitriana Sabrina untuk membungkam pasangan dari Papua Barat Kadek Gita Purnami/Nadya Sarifah Rahmah dengan skor 7-6, 6-3 dan melaju ke semifinal.
Pada babak semifinal yang dijadwalkan Rabu (6/10), petenis kembar yang akrab disapa Ani/Ana itu akan berhadapan dengan ganda Jatim peraih emas SEA Games 2019 Manila, Beatrice Gumulya/Jessy Rompies.
"Persiapan besok sebisanya saja, sebisanya main yang bagus kasih yang terbaik buat DKI," kata Ani.
Cabang olahraga tenis telah bergulir mendahului jadwal resmi PON XX Papua dengan laga perdana dimulai 26 September dan berlangsung hingga 7 Oktober. Ada tujuh nomor dipertandingkan dan Jatim telah merebut nomor beregu putra/putri..
Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Didik Kusbiantoro
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).