Hasil positif itu diraih Babel ketika berlaga kontra tuan rumah Papua pada Selasa (5/10), di Mimika Sport Complex, Mimika, yang berakhir dengan skor 72-68.
"Alhamdulillah pada akhirnya kami menang. Kami memang bermain tanpa beban dan anak-anak tampil sabar," ujar Efri selepas pertandingan.
Babel sendiri sudah dipastikan tersingkir dari PON XX Papua lantaran tiga kali kalah dari empat laga yang sudah dilewati.
Bagi Efri Meldi, situasi tersebut mengecewakan tetapi dia mengambil tanggung jawab penuh.
Dia pun menyatakan sudah berpamitan dengan para pemainnya di Babel.
"Saya sudah bersama mereka tiga tahun dan sekarang pamit. Ini terakhir saya menjadi pelatih mereka," tutur Efri Meldi.
Sebelum meninggalkan Papua, Efri Meldi juga mengutarakan kesannya selama beraktivitas di PON XX tahun 2021.
Menurut juru taktik terbaik Liga Bola Basket Indonesia (IBL) tahun 2016 itu, sarana dan prasarana pertandingan bola basket di Mimika Sport Complex berkualitas sangat baik.
"Standarnya oke, standar internasional," kata dia.
Tim bola basket putra Kepulauan Bangka Belitung (Babel) menutup kiprahnya di PON XX Papua dengan menaklukkan tuan rumah Papua 72-68 pada laga pamungkas Pool B di Mimika Sport Complex, Mimika, Selasa.
Itu menjadi satu-satunya kemenangan Babel di PON Papua setelah sebelumnya selalu kalah pada tiga laga yaitu melawan Bali, Sulawesi Utara dan Jawa Timur.
Sementara bagi Papua, kekalahan itu berarti mereka belum pernah menang di Pool B dan masih memiliki satu partai terakhir melawan Sulawesi Utara pada Rabu (6/10).
Baca juga: Bola basket putra Babel tutup kiprah di PON XX taklukkan Papua 72-68
Baca juga: Pelatih: Papua kurang jam terbang sehingga tersingkir dari basket PON
Baca juga: Jabar siap lolos atau gagal ke semifinal bola basket putra PON Papua
Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Junaydi Suswanto
Sumber: ANTARA
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber (ANTARA, RRI atau TVRI).