KBRN, Boven Digoel: Kegembiraan Danny Juswanto, atlet catur dari Banten terlihat jelas saat diwawancarai RRI, setelah sebelumnya memastikan satu emas dalam ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua dari nomor catur kilat perorangan terbatas.
Menurutnya, hasil ini diluar dugaan, karena baginya yang terpenting berusaha bermain baik apapun hasil akhirnya. Dari sembilan babak yang dilakoni, ia berhasil amankan 7 kemenangan, sekali seri dan sekali kalah.
Melihat susunan atlet yang tampil di nomor perorangan terbatas, kata Danny, Roni Gunawan atlet asal Jawa Timur menjadi pesaing yang paling diwaspadai. Roni Gunawan sendiri finish satu tingkat dibawah Danny yang harus puas dengan medali perak.
Menurutnya pada pertandingan catur kilat keberuntungan sangat dibutuhkan, dan luck itu berpihak padanya untuk nomor catur pertama yang dipertandingkan pada PON kali ini.
"Saya menang tujuh, kalah sekali dan remis sekali. Roni Gunawan yang dapet perak menjadi pemain yang paling saya waspadai dari awal, tapi ya gak bisa ngelak kalau catur kilat ini faktor luck sangat-sangat berpengaruh, dan kali ini berpihak ke saya" ujar Danny pada media, Selasa (5/10/2021).
Danny mengaku, ia mulai latihan untuk menghadapi PON sejak setahun sebelumnya. Latihan secara mandiri dengan mempelajari beberapa trik catur, dan untuk turun di PON ini menjadi hal yang sangat ditunggu.
Menurutnya persiapan yang dikatakan cukup lama itu, akhirnya tidak sia-sia dengan hasil satu emas di nomor catur pertama. Ia mengaku, sangat senang berhasil mengharumkan nama Banten pada PON kali ini, dan berharap tambahan medali akan terus terjadi khususnya cabor catur.
Sementara itu untuk pertandingan yang akan dilakoni sulanjutnya yakni nomor catur cepat dan standard. Ia memastikan, dirinya berusaha tampil maksimal karena kualitas pemain akan teruji pada dua nomor tersebut dan faktor keberuntungan sangat kecil.
"Persiapan udah setahun tapi latihan mandiri, udah lama saya tunggu nih PON, ya latihan beberapa trik catur, syukurlah akhirnya emas," sebutnya.
Pewarta: Imam Komarudin
Editor: Tegar Haniv Alviandita
Sumber: RRI
